Jakarta -
Warga Muara Angke, Jakarta Utara sudah menganggap banjir rob seperti 'keluarga' karena hampir setiap tahun merasakan. Wakil Ketua DPRD Jakarta, Wibi Andrino, mengatakan pihaknya menaruh perhatian serius perihal masalah banjir rob ini.
"Kami paham betul bahwa persoalan ini sangat mendesak bagi warga, terutama di wilayah pesisir seperti Muara Angke," kata Wibi kepada wartawan, Minggu (29/12/2024).
"Sebagai Wakil Ketua DPRD DKI, saya ingin menegaskan bahwa isu banjir rob ini menjadi perhatian serius bagi kami," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wibi menyadari dampak banjir rob ini sangat berat bagi warga di wilayah pesisir. Dia menyebut keluhan warga soal banjir rob sudah menjadi 'keluarga' itu pertanda harus segera diambil langkah cepat dan tegas.
"Tahun ke tahun, fenomena ini terus terjadi, dan dampaknya semakin berat bagi warga. Jika sampai warga mengibaratkan rob seperti 'keluarga', itu artinya kita, sebagai pemangku kebijakan, harus bertindak lebih cepat dan tegas," ujarnya.
Wibi menegaskan pihaknya akan segera membahas masalah banjir rob ini dengan Pemprov Jakarta. Dia memastikan pihaknya tidak akan membiarkan warga menghadapi masalah ini sendirian.
"Kami di DPRD DKI akan segera kembali membahas hal ini dengan Pemprov, dan saya akan memastikan bahwa program penanganan banjir rob masuk dalam prioritas anggaran dan kebijakan, sehingga warga tidak merasa dibiarkan menghadapi masalah ini sendiri," ujarnya.
"Segera kita koordinasikan dengan komisi D dan mitra terkait," imbuhnya.
Canda Warga Muara Angke Ibaratkan Rob 'Keluarga'
Warga Muara Angke, Jakarta Utara, hampir setiap tahun merasakan banjir rob. Mereka menganggap banjir rob seperti keluarga.
Hal tersebut diutarakan warga RT 3/RW 22, Muara Angke, bernama Ati (55). Ati mengatakan sudah hampir sebulan ini rumahnya terendam banjir rob.
"Ha-ha-ha... udah kayak keluarga kali ya, orang airnya masuk ke rumah, tinggal sama kita," ucap Ati saat ditemui detikcom, Sabtu (28/12).
Pantauan detikcom di lokasi, banjir rob mulai naik pada pukul 12.30 WIB tapi hanya di sekitaran Jalan Dermaga II. Banjir belum sampai menggenangi permukiman warga. Ati sudah melakukan segala persiapan.
Rumah Ati berukuran 3x6 meter dengan dua lantai. Lantai 1 untuk ruang keluarga, satu kamar ditempati cucunya, dan dapur. Sedangkan lantai 2 untuk tempatnya tidur dengan suami.
Menurut Ati, pekan lalu ruangan rumahnya terendam banjir hingga 50-60 cm. Padahal bangunan rumahnya sudah sedikit dinaikkan mengantisipasi banjir masuk ke rumah.
"Ya mau gimana lagi, kita mah cuma bisa seadanya gini biar barang-barang nggak rusak. Ini kulkas dinaikin, motor kita masukin juga. Kemarin soalnya waktu banjir sampai mogok kena air, ya sudah, masukin rumah saja. Biasanya di depan saja sini (rumah)," jelasnya.
(whn/gbr)