Jakarta -
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyebut saat ini sudah ada seribuan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah dilatih di Universitas Pertahanan (Unhan) yang akan memimpin tiap dapur makan bergizi gratis. Dia mengatakan, selama 2025, pihaknya menargetkan akan ada 5.000 dapur untuk memproduksi menu program makan bergizi gratis.
"SPPG yang sudah selesai itu mungkin sudah ada 1.000-an SPPG, yang ready, yang sudah dididik di Unhan itu. Nanti penempatan mereka kan berdasarkan kesiapan dapur-dapur, ada dapur-dapur yang ready, nanti SPPG-nya akan ditaruh di sana. Nah nanti pertengahan tahun itu BGN (Badan Gizi Nasional) merencanakan ready 5.000 orang SPPG untuk memimpin 5.000 dapur makan bergizi gratis," kata Hasan kepada wartawan, Senin (6/1/2025).
"Jadi kan sepanjang tahun 2025 ini target dapur MBG-nya sebanyak 5.000. Jadi nanti kepala dapurnya wajib SPPG kan, jadi SPPG yang dibutuhkan nanti juga 5.000 gitu," lanjut Hasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, program makan bergizi gratis dimulai per hari ini di 26 provinsi. Di hari pertama ini, beroperassi 190 satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) atau setingkat dapur. Setiap SPPG dipimpin oleh utusan dari Badan Gizi Nasional.
Hasan memastikan menu dalam program makan bergizi gratis akan ganti setiap harinya. Menurutnya setiap SPPG sudah menentukan jadwal menu setiap minggu.
"Setiap hari (ganti), di dapur yg tadi saya kunjungi hari ini telur, besok ikan dori, besoknya lagi ayam," kata Hasan.
Hasan mengatakan meski tiap SPPG sudah menyiapkan menu, namun balik lagi pada ketersediaan bahan baku makanannya. Bahan baku makanan itu juga bergantung pada pemasok-pemasok di daerah sekitar.
"Di setiap dapur itu sudah ada jadwal menu sudah ada. Tapi itu juga ada fleksibilitasnya bergantung ketersediaan bahan baku di sana juga. Kan ada pemasok-pemasoknya itu nanti warga sekitar," ujarnya.
"Ada yang jadi pemasok telur, ada yang jadi pemasok ikan, daging ayam, dan segala macam. Jadi menu standarnya memang sudah ditentukan. Tapi nanti kalau misalnya bahan baku yang tersedia, misalnya besok ikan, ya dia ikan lagi," lanjut Hasan.
(eva/maa)