Jakarta -
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto buka suara usai ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan perintangan Harun Masiku. Ketua Umum Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina menyayangkan pernyataan Hasto yang masih menuding Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terkait penetapan tersangkanya.
"Hasto ini sangat keji melempar isu Pak Jokowi intervensi KPK. Hasto tidak perlu berbohong dan menfitnah, harusnya Hasto dan PDIP fokus menghadapi dan menghormati proses hukum yang terjadi serta tidak menyalahkan dan mengkambinghitamkan orang lain, apalagi Pak Jokowi yang tidak tahu menahu atas persoalan hukum yang menimpa Hasto," kata Silfester kepada wartawan, Kamis (26/12/2024).
Silfester menuturkan Jokowi sudah bukan lagi presiden dan tidak bisa intervensi. Dia menyebut KPK juga sudah membantah ada intervensi politik di balik penetapan Hasto dan Tim hukum PDIP, Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama menjabat saja selama 10 tahun Pak Jokowi tidak pernah bertemu dengan pimpinan KPK, bagaimana mungkin bisa mempengaruhi dan mengintervensi KPK. Apalagi sekarang ini Pak Jokowi sudah pensiun dan tidak punya kuasa apapun lagi. Kan KPK sendiri juga sudah membantah bahwa ada intervensi politik di balik penetapan Hasto Kristiyanto dan Donny Tri Istiqomah (Tim hukum PDIP)," tututnya.
Silfester mengatakan isu 3 periode juga dibantah Ketua DPP PDIP, Puan Maharani pada awal 2023. Dia menyampaikan saat itu Puan membantah ada permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatan menjadi 3 periode.
"Dan sebenarnya isu 3 Periode dan Perpanjangan masa jabatan Presiden sudah pernah dibantah oleh Mbak Puan yang mengatakan bahwa Pak Jokowi tidak pernah meminta perpanjangan 3 periode, hal ini dikatakan Mbak Puan di Gedung High End, Jakpus 25 Januari 2023," jelasnya.
Menurut Silfester, Hasto pantas ditetapkan sebagai tersangka mengingat alat bukti yang dikumpulkan KPK sudah banyak. Dia menilai Hasto sedang mengkambing hitamkan Jokowi.
"Dan kalau melihat dari pernyataan KPK memang pantas Hasto Kristiyanto dan Donny Tri Istiqomah ditetapkan sebagai tersangka dan dicekal atas 2 perkara yakni perkara suap dan perintangan penyidikan (Obstruction Of Justice) apalagi alat buktinya sudah cukup banyak," ucapnya.
"Jadi pengkambinghitaman Hasto ke Pak Jokowi hanya sekedar pengalihan isu dan kebohongan seolah oleh Hasto di Zolimi padahal selain bukti bukti yang sudah cukup,juga sudah ada orang dekat Hasto yaitu Saiful Bahri yang sudah terbukti divonis dan masuk penjara bahkan saat ini sudah bebas keluar dari penjara," imbuhnya.
Sebelumnya, Hasto tampil ke muka publik lewat rekaman video pertama kalinya usai ditetapkan sebagai tersangka. Sembari menyinggung sosok yang ingin tiga periode, dia menyatakan siap menghadapi risiko.
Dari video yang disebarkannya ke wartawan, Kamis (26/12/2024), Hasto terlihat berbicara sembari memegang buku 'Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia' karya Cindy Adams.
Hasto mengulas sikap Bung Karno bahwa penjara adalah jalan pengorbanan untuk memperjuangkan cita-cita luhur. Sikap Bung Karno itu dipedomani oleh kader PDIP. Kader PDIP tidak gentar menghadapi sosok dari partainya yang ingin menjabat tiga periode dan pada akhirnya sosok itu dipecat dari partai.
"Ketika muncul berbagai intimidasi agar tidak dilakukan pemecatan terhadap sosok yang memiliki ambisi kekuasaan sehingga konstitusi pun sepertinya mau dilanggar dengan perpanjangan masa jabatan tiga periode, ataupun perpanjangan masa jabatan itu, maka demi konstitusi Ibu Mega kokoh berdiri menjaga demokrasi," tutur Hasto.
Dia kemudian berbicara soal intimidasi oleh aparat penegak hukum. PDIP siap menghadapi intimidasi yang diibaratkannya sebagai tembok tebal kekuasaan itu.
"Untuk itu, kami tidak akan pernah menyerah," ujar Hasto.
PDIP siap menghadapi risiko terburuk, baik risiko formal maupun informal. Bagi Hasto, masuk bui tidak masalah.
"Karena sebagaimana dilakukan Bung Karno, masuk penjara adalah bagian dari pengorbanan cita-cita," ujarnya.
(dek/dnu)