Daftar Fenomena Astronomi di Januari 2025: Hujan Meteor-Parade Planet

1 month ago 89

Jakarta -

Ada sederet fenomena astronomi yang akan terjadi sepanjang bulan Januari 2025. Mulai dari hujan meteor, bulan purnama, hingga parade planet. Di antaranya, ada beberapa fenomena yang bisa diamati secara langsung dari wilayah Indonesia.

Menghimpun informasi dari BRIN dan NASA, pada bulan Januari 2025 setidaknya akan ada fenomena astronomi berupa: hujan meteor Quadrantid, elongasi planet Venus, bulan purnama Wolf Moon, oposisi planet Mars, hingga parade planet atau planet sejajar.

Berikut ini informasi selengkapnya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hujan Meteor Quadrantid

Menurut laporan dari Natural History Museum London, fenomena hujan meteor Quadrantid aktif dari akhir Desember 2024 sampai awal Januari 2025. Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada bulan ini yang diprediksi akan terjadi pada tanggal 3-4 Januari 2025.

Hujan meteor Quadrantid ini telah dimulai sejak tanggal 28 Desember 2024 dan akan berakhir pada tanggal 12 Januari 2025. Pengamatan terbaik adalah dari belahan Bumi utara. Hujan meteor ini memiliki puncak yang jauh lebih singkat dibanding hujan meteor lainnya, yakni selama 6 jam sebelum akhirnya meredup.

Elongasi Timur Terbesar Venus

Mengutip dari Earth Sky, pada bulan Januari 2025, Venus (planet paling terang di Bumi) akan bersinar di senja barat setelah matahari terbenam. Venus akan tetap terlihat di langit malam sampai bulan Maret. Elongasi terbesar, saat Venus berada pada posisi terjauh dari matahari terbenam ini akan terjadi pada tanggal 9-10 Januari 2025.

Bulan Berpapasan dengan Mars

Mengutip dari laporan yang dilansir NASA, pada tanggal 13 Januari 2025, bulan akan berpapasan dengan planet Mars. Bagi para pengamat langit di benua Amerika dan Kanada bagian timur, bulan akan tampak berpapasan dengan Mars malam ini. Untuk waktunya bisa berbeda-beda di setiap lokasi.

Bulan Purnama Wolf Moon

Bulan purnama di bulan Januari 2025 atau yang disebut juga Wolf Moon akan terjadi pada tanggal 14 Januari 2025 di Indonesia. Menurut informasi yang dilansir Time and Date, fase bulan purnama alias full moon ini akan berlangsung pada tanggal 14 Januari 2025 mulai pukul 05.26 WIB.

Dikutip dari Almanac, bulan purnama di bulan Januari disebut sebagai Wolf Moon, ini berdasarkan lolongan serigala sering terdengar pada musim ini. Banyak sumber menyatakan bahwa serigala melolong karena kelaparan. Sebaliknya, serigala menggunakan lolongan untuk menentukan wilayah, menemukan anggota kawanan, memperkuat ikatan sosial, dan berkumpul untuk berburu.

Oposisi Planet Mars

Pada bulan Januari 2025, menurut NASA, akan berlangsung oposisi planet Mars. Planet Merah berada tepat di seberang matahari dari Bumi dan bersinar terang sepanjang malam. Planet ini berada di timur saat malam tiba dan di barat daya saat fajar menyingsing. Menurut In The Sky, Mars berada di oposisi pada tanggal 16 Januari 2025.

Konjungsi Venus dan Saturnus

Menurut laporan dari NASA, pada tanggal 17-18 Januari 2025 akan terjadi konjungsi Venus dan Saturnus. Selama beberapa minggu, kedua planet ini akan berada dalam jarak hanya selebar jari di langit (sekitar 2 derajat). Keduanya berada dalam jarak terdekatnya pada tanggal 17 dan 18 Januari 2025.

Parade Planet: 4-5 Planet Sejajar

Mengutip dari laporan BRIN, pada bulan Januari 2025 akan terjadi fenomena parade planet atau planet sejajar. Diprediksi sebanyak lima planet terdekat Bumi akan muncul sejajar, namun hanya empat di antaranya yang bisa diamati dengan mata telanjang

"Parade planet di Januari 2025 akan memperlihatkan fenomena ketika lima planet terdekat dari Bumi, yaitu planet Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus dapat diamati secara bersamaan dalam satu malam. Namun, hanya empat planet yang dapat dilihat dengan mata telanjang, yaitu Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus," demikian keterangan tertulisnya.

Menurut laporan dari CNET, parade enam planet di bulan ini akan terlihat pada hari-hari menjelang tanggal 21 Januari 2025, dan sekitar empat minggu setelahnya. Mars, Venus, Jupiter, dan Saturnus akan terlihat dengan mata telanjang. Sementara untuk melihat Neptunus dan Uranus dibutuhkan perangkat pengamatan berkekuatan tinggi seperti teleskop.

(wia/imk)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |