Wagub Harap Seminar Blue Print Kalteng Lahirkan Gagasan-Solusi Inovatif

2 weeks ago 118

Jakarta -

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo membuka secara resmi Seminar Nasional Blue Print (Cetak Biru) Kalteng 2045 di M Bahalap Hotel Palangkaraya.

Dalam sambutannya, Edy menyampaikan Seminar Nasional kali ini merupakan langkah awal yang penting, untuk menyusun Blue Print Tata Wilayah Provinsi Kalteng Tahun 2025-2045. Dokumen itu nantinya akan menjadi peta jalan, yang berfungsi sebagai panduan teknis dalam mengembangkan wilayah Kalimantan Tengah 20 tahun ke depan.

"Tidak hanya itu, blueprint ini juga menjadi refleksi dari visi dan semangat kolektif kita bersama, untuk memastikan pemanfaatan potensi daerah dilakukan secara optimal bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat, dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi," ucap Edy, dalam keterangan tertulis, Senin (9/12/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edy berharap melalui diskusi dan kolaborasi yang produktif, seminar ini mampu melahirkan berbagai gagasan inovatif dan solusi yang bisa diterapkan, untuk membangun Kalteng yang bermartabat, berkah, maju, berdaya saing, dan berkelanjutan. Edy menambahkan kerja sama dan kolaborasi kuat antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, insan pers, dan elemen masyarakat tentu akan menjadi kunci, agar Kalteng mampu memanfaatkan berbagai prospek peluang strategis yang ada, untuk percepatan pembangunan dan kemakmuran daerah.

Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalteng Leonard S Ampung dalam laporannya menyampaikan tujuan seminar ini untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan yang akan dihadapi Kalteng dalam 20 tahun mendatang, menyusun kerangka kerja strategis yang komprehensif, visioner, dan realistis serta mendorong pemanfaatan potensi sumber daya daerah secara optimal guna mendukung inovasi, efisiensi, dan keberlanjutan.

"Kami berharap rekomendasi yang dihasilkan dari seminar ini dapat menjadi dasar penyusunan dokumen Blue Print Kalimantan Tengah 2045 yang tidak hanya menjadi panduan teknis, tetapi juga merefleksikan semangat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan", tutur Leo.

Leo menjelaskan penetapan lokasi IKN di Kalimantan Timur membuka peluang besar bagi seluruh wilayah Kalimantan, termasuk Kalteng, untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional. Namun, peluang tersebut juga menghadirkan tantangan yang memerlukan langkah-langkah strategis dan sinergi antardaerah.

"Kami percaya, melalui diskusi yang konstruktif dalam seminar ini, kita dapat merumuskan strategi yang efektif untuk memaksimalkan manfaat kehadiran IKN, sekaligus mengantisipasi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan," kata Leo.

Seminar Nasional Blue Print menghadirkan narasumber dari Pemerintah Pusat yakni Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari, Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas RI Tri Dewi Virgiyanti, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari, Unsur Forkopimda Provinsi Kalteng, Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng M Katma F Dirun, Pj Bupati, dan Pj Wali Kota serta Ketua DPRD Kabupaten/Kota atau yang mewakili, para Kepala Perangkat Daerah dan Pimpinan Instansi Vertikal Provinsi Kalteng serta Tokoh Masyarakat, Pimpinan Perguruan Tinggi, Ormas, dan Organisasi Keagamaan.

(akd/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |