Jakarta -
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan rotasi dan mutasi pejabat tinggi (pati) di lingkungan TNI. Ada 300 pati dari 3 matra yang dirotasi.
Mutasi dan rotasi 300 pati TNI itu tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di dalam Lingkungan TNI. SK itu ditandatangani Panglima TNI pada Jumat (6/12/2024).
Salah satu rotasi TNI yang jadi sorotan adalah jabatan Pangkogabwilhan I yang kini diisi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo. Jabatan ini pertama kalinya diisi dari matra Angkatan Darat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Kogabwilhan dibentuk pada 2019, Pangkogabwilhan I selalu diisi pati dari TNI AL. Berikut data Pangkogabwilhan I dari masa ke masa:
2019: Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono
2022: Laksamana TNI Muhammad Ali saat ini menjabat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL)
Juli 2023: Laksdya TNI Erwin S Aldedharma saat ini menjabat Wakasal
Oktober 2023: Laksdya TNI Agus Hariadi
September 2024: Laksdya TNI Rachmad Javadi
Desember 2024: Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo (TNI AD)
Adapun Mayjen TNI Kunto Arief merupakan pada tahun 2021 menjabat sebagai Pangdivif 3 Kostrad. Kemudian pada 2022 dia menjabat Pangdam III/Siliwangi. Dan dalam rotasi TNI terbaru, Mayjen TNI Kunto Arief menjadi Pangkogabwilhan I dari Staf Ahli Bidang Ekonomi Setjen Wantannas.
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai mutasi besar-besaran di tubuh TNI ini mencerminkan adanya reorientasi pola komando. Salah satunya posisi baru yang dijabat Mayjen TNI Kunto Arief.
"Salah satu catatan penting adalah untuk pertama kalinya, posisi Pangkogabwilhan I dipegang oleh perwira TNI AD. Sebelumnya, posisi ini lazimnya dipercayakan kepada perwira TNI AL yang mencerminkan wilayah kerja Pangkogabwilhan I yang meliputi Laut Natuna Utara, salah satu kawasan strategis dengan potensi konflik terkait sengketa Laut China Selatan," kata Khairul, kepada wartawan, Selasa (11/12/2024).
Dia menilai penempatan perwira TNI AD ini mencerminkan fleksibilitas baru dalam struktur komando. Termasuk demi kebutuhan menghadapi tantangan di kawasan darat dan laut.
"Pengisian jabatan strategis kini tampaknya lebih berfokus pada kebutuhan operasional dan visi jangka panjang, ketimbang sekadar mengikuti pola tradisional berdasarkan matra," tuturnya.
"Penempatan perwira TNI AD merefleksikan kebutuhan akan pendekatan baru dalam menghadapi tantangan di kawasan ini, misalnya memperkuat integrasi operasi darat dengan operasi laut untuk memastikan respons yang lebih menyeluruh. Langkah ini juga dapat dipandang sebagai sinyal memberikan peluang yang lebih luas bagi semua matra untuk berkontribusi di berbagai lini strategis," jelas Khairul.
Simak juga Video 'Menko Polhukam Minta TNI/Polri Tak Rotasi Jabatan Selama Pilkada':
Saksikan Live DetikSore:
(idn/imk)