Konawe Kepulauan -
Di sudut pedalaman Konawe Kepulauan, SDN 3 Wawonii Tengah terus melangkah maju. Dengan internet sebagai pintu ke masa depan, mereka membuktikan meskipun jauh dari pusat kota, semangat untuk maju tetap menyala.
Pagi itu, Kepala Sekolah SDN 3 Wawonii Tengah, Waida, melangkah masuk ke dalam kelasnya yang sederhana. Di dinding-dindingnya, masih terpasang papan tulis yang menjadi saksi bisu betapa kerasnya perjuangan selama lebih dari dua dekade.
"Pada saat itu kita masih pakai kapur. Masih tradisional sekali. Nggak seperti ini. Kalau kita mau komunikasi, nggak ada HP, nggak ada apa-apa. Biasanya kita bertemu harus pergi ke rumah (untuk) panggil atau biasa menyurati," kata Waida kepada detikcom belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waida menceritakan sebelum kehadiran internet di sekolahnya, setiap siswa kelas 5 terpaksa harus menumpang di SMP 1 Wawonii Tengah untuk mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). ANBK adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI atau Kemendikbud (sekarang Kemendikdasmen) untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
"Pernah di tahun 2002 masih menumpang di SMP 1 Wawonii Tengah untuk asesmen. Jadi saya bawa anak-anak pakai motor. Dibonceng, bawa ke SMP," ceritanya.
Kehadiran Internet yang Mengubah Pola Pembelajaran
Dulu Numpang, SD di Pelosok Konawe Kini Bisa Ujian Online Mandiri Foto: dok. Rafida Fauzia/detikcom
Sejak tahun 2023, SDN 3 Wawonii Tengah telah merasakan metamorfosis yang signifikan berkat kehadiran akses internet gratis dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Kehadiran jaringan internet, meski masih terbatas, menjadi titik balik yang mengubah pola pembelajaran.
"Setelah adanya internet. Alhamdulillah. Kita tidak menumpang lagi kalau ada asesmen. Kita sudah mandiri karena sudah ada jaringan di sini BAKTI Aksi. Alhamdulillah. Syukur Alhamdulillah dengan adanya BAKTI Aksi menunjang sekali untuk SDN 3 Wawonii Tengah," ucapnya dengan penuh syukur.
Selain bisa mengikuti ujian online secara mandiri, siswa SD Wawonii Tengah kini tidak hanya belajar dari buku teks. Para siswa kini bisa memanfaatkan beragam sumber daya pendidikan dari sumber internet. Ditambah lagi, sekolah ini mendapatkan bantuan Dinas Pendidikan berupa perangkat modern, seperti laptop dan proyektor, yang memungkinkan siswa untuk mengakses materi pelajaran dengan lebih mudah.
"Dari Dinas Pendidikan sudah menyediakan alat. Jadi sangat sekali membantu. Untuk SDN 3 Wawonii Tengah. Yang tadinya kita pakai manual. Sekarang kita sudah pakai internet. Kita pakai chromebook kalau ada pelajaran untuk materi pembelajaran," ungkap Waida.
Dulu Numpang, SD di Pelosok Konawe Kini Bisa Ujian Online Mandiri Foto: dok. Rafida Fauzia/detikcom
Komunikasi yang Lebih Baik
Dulu, Waida mengandalkan surat untuk berkomunikasi dengan orang tua siswa. Namun, dengan hadirnya internet, semuanya berubah. Grup WhatsApp menjadi alat komunikasi yang efektif. Sekarang, setiap pengumuman bisa disampaikan secara instan ke semua orang tua, menjadikan koordinasi lebih mudah dan transparan.
"Sebelumnya, kalau ke orang tua menyurat, mengundang kalau ada rapat, ada pertemuan. Dengan adanya internet dibikin grup, grup sekolah ke orang tua, jadi kalau ada pertemuan, tinggal kita lewat WA, kasih tahu kita ada pertemuan hari ini, atau kapan, dengan adanya internet, mempermudah koordinasi dengan orang tua," kata Waida dengan bangga.
Transformasi menuju ujian mandiri adalah sebuah langkah besar bagi SDN 3 Wawonii Tengah. Dari masa-masa sulit yang harus menumpang untuk ujian, sekarang mereka berdiri tegak, mampu melakukan evaluasi di tempatnya sendiri.
Sekolah kecil ini kini menjadi bukti bahwa dengan usaha dan semangat, pendidikan yang berkualitas dapat dijangkau, tidak peduli seberapa jauh atau terpencil letaknya. Dengan akses internet, harapan tersebut tidak lagi sekadar cita-cita, melainkan menjadi kenyataan yang dapat diraih oleh setiap anak.
detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(prf/ega)