Jakarta -
Rizky Agam (24) mengungkapkan awal mula kejadian sebelum ayahnya, IA (48), bos rental mobil tewas ditembak di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Rizky Agam mengaku sempat ditodong pistol oleh pelaku.
"Jadi awal mulanya itu kita sudah ditodongkan pistol terlebih dahulu pada saat di Pandeglang," kata Rizky kepada wartawan di Koarmada, Jakarta, Senin (6/1/2024).
Rizky mengatakan aksi penodongan inilah yang membuat pihaknya saat itu meminta bantuan pendampingan ke Polsek Cinangka. Akan tetapi, saat itu anggota Polsek Cinangka tidak memberikan bantuan dengan alasan kekurangan personel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka dari itu ketika kita sudah ditodong pistol, saya dan keluarga meminta tolong pada siapa kalau bukan pada polisi. Karena kita mempercayakan keselamatan kita pada polisi. Nah setelah itu pada saat kita mampir ke polisi Cinangka, terjadilah penolakan itu," lanjut dia.
Rizky menjelaskan bahwa pada saat sebelum kejadian, petugas polisi mengira dia dan keluarganya adalah dari leasing. Padahal, lanjutnya, dia sudah menyertakan bukti kepemilikan kendaraan.
"Kita sudah memberikan bukti bahwa kita ini dari pemilik rental. Langsung dan membawa bukti-bukti seperti BPKB yang tadi sudah dijelaskan oleh Kapolda ya, dan juga petugas yang piket pada malam itu sudah menelpon ke Polseknya dan sudah dijelaskan juga bahwa kami ini dari rental," tuturnya.
Saat itulah, permintaan tolong pendampingannya oleh polisi tidak diterima. Dia menyebut meski saat itu kondisi sudah genting karena dia sudah ditodong, tetapi polisi tidak memberikan bantuan pendampingan.
"Padahal dari situ jelas sekali ya ketika orang sudah ditodongkan pistol, maka ini keadaan urgent, darurat. Ini sudah seseorang meminta pertolongan, tidak perlu memikirkan administrasi pembuatan LP ini sudah jelas. Malah ada statement seperti ini dari anggota," terangnya.
Rizky sudah melaporkan bahwa mobilnya berada sekitar 3 Km dari Polsek. Saat itu dia mengaku sudah ditodong pistol sebelumnya. Dia bersama keluarganya pun sempat menawarkan untuk membicarakannya baik-baik.
"Padahal kita sudah menawarkan persuasi untuk ngobrol baik-baik, tapi yang mengaku anggota TNI AL ini, 'minggir kamu kalau nggak saya tembak', 'tenang pak' kata orang tua saya, ayah saya. Kita ngobrol dulu di sini, ini mobil rental. Setelah itu dia menabrakkan kita, waktu di Saketi, kita terjatuh kan. Tiba-tiba itu kabur," jelasnya.
Rizky menyebut oleh polisi di Polsek Cinangka itu, diminta untuk menyusul mobilnya yang diduga hendak dibawa kabur. Setelah itu, penyelesaiannya dilakukan di Polsek.
"Jadi pas waktu saya konfirmasi ke anggota piket, kamu ke sana aja susulin mobil kamu kata dia. Nanti kalau penyelesaiannya di sini. Jadi saran dari petugas piket pada saat kita sudah mendapatkan penolakan itu sangat tidak masuk akal ya," bebernya.
(rdh/mea)