Jakarta -
Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Saleh Partaonan Daulay menanggapi terkait pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan para ketua umum partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Saleh menyebut ada pihak yang menilai tidak baik terkait pertemuan tersebut.
"Aneh aja sih. Prabowo bertemu dengan para pimpinan parpol aja jadi bahan perbincangan. Parahnya, ada aja yang menilai tidak baik," kata Saleh kepada wartawan, Minggu (29/12/2024).
Saleh mengaku mendapat informasi bahwa isi pertemuan itu fokus pada isu kepentingan rakyat. Menurutnya, jika ada obrolan tentang politik maka tentang politik kebangsaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal, dari pengakuan mereka yang hadir, presiden fokus pada upaya pengamanan kepentingan masyarakat di akhir tahun. Kalau pun ada nuansa politik, dipastikan arahnya adalah politik kebangsaan, bukan politik kekuasaan," ujarnya.
Saleh menilai, sudah banyak langkah yang dilakukan Prabowo di awal kepemimpinannya. Di antaranya, sebut dia, gaji guru dinaikkan, tuntutan kenaikan upah buruh dipenuhi dan implementasi makan bergizi gratis.
"Ada banyak kebijakan lain yang sudah disusun. Perlahan tapi pasti, semua akan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya.
Saleh pun menegaskan PAN tegas mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia mengimbau semua pihak memberikan dukungan yang sama.
"Tidak perlu diragukan lagi. Prabowo-Gibran sejauh ini sudah benar. Kita semua wajib mendukung. Kalau pun ada kritik, jangan dicampuradukkan dengan tendensi politik bernada negatif. Sudah saatnya kontestasi politik diubah menjadi kompetisi mencari amal kebajikan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, para ketum parpol KIM Plus mendatangi kediaman rumah Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkap pembahasan dalam pertemuan itu.
"Tadi yang umum-umum itu ngomongin tentang ekonomi di akhir tahun, termasuk ngomongin juga tentang kenaikan PPN dari 11 (persen) ke 12 (persen)," kata Dasco kepada wartawan, Sabtu (28/12).
"Kemudian ngomong tentang situasi politik, tapi nggak ada yang spesifik, yang umum-umum saja gitu lho," tambahnya.
(fca/gbr)