Jakarta -
Dosen Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Lili Suparli menyebut wayang golek telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat sejak abad ke-20. Seni pertunjukan ini dikenal luas, baik di perkampungan hingga perkotaan berkat perannya dalam berbagai perayaan masyarakat.
Kedekatan filosofis antara cerita yang dibawakan dengan realitas kehidupan menjadi salah satu daya tarik utama wayang golek. Setiap lakon dalam wayang golek merupakan refleksi teatrikal dari kehidupan sehari-hari. Tokoh-tokoh pewayangan, dengan karakter unik yang mencerminkan sifat baik dan jahat manusia, menjadikan kesenian ini terasa akrab dan mewakili kehidupan masyarakat.
Wayang golek pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kudus pada tahun 1583 sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran Islam. Namun seiring berkembangnya zaman, wayang golek pun menjadi sarana hiburan yang diakui oleh Persatuan Bangsa-Bangsa dan UNESCO.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu tokoh wayang golek yang terkenal yaitu Dadan Sunandar Sunarya yang merupakan anak dari seorang maestro dalang bernama Asep Sunandar Sunarya. Dadan merupakan dalang dari Padepokan Giri Harja III, Desa Jelengkong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Bagi warga Subang dan sekitarnya, yuk datang ke 'Peringatan Hari Desa' yang digelar di Lapangan Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jabar pada 14-15 Januari 2025. Acara yang dipersembahkan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI (Kemendes PDT) ini mengambil tema 'Membangun dari Desa, dari Bawah untuk Pemerataan Pembangunan' yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pembangunan desa.
Acara tersebut bakal dihadiri oleh Mendes PDT, Yandri Susanto, Wamendes PDT Ahmad Riza Patria, dan beberapa Menteri/Kepala Lembaga Kabinet Prabowo-Gibran, serta sejumlah kepala daerah, tokoh agama, hingga masyarakat sekitar. Selain itu acara ini juga dihadiri ribuan kepala desa dan masyatarakat yang juga memeriahkan acara Hari Desa.
Selain Wayang Golek, jangan lewatkan keseruan acara lainnya seperti Pergelaran Seni Budaya, Ekspo Bumdes, Gerakan Ketahanan Pangan, Perlombaan Olahraga Rakyat, Ruwatan Desa, Ngariung bersama Warga, Pagelaran Wayang Golek, dan lainnya. Hari Desa ini adalah kali pertama dan ditetapkan pada tanggal 15 Januari berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2024 Tentang Hari Desa.
Pada acara puncak, ada pula launching festival bangun desa bangun Indonesia, launching buku panduan lomba, launching buku panduan pemuda-pemudi pelopor desa, serta gerakan ketahanan pangan di desa dengan penanaman padi dan jagung. Lewat acara tersebut, diharapkan semangat untuk membangun desa bisa terjaga.
Peringatan Hari Desa yang didukung oleh PT Adaro Andalan Indonesia TBK.
(akn/ega)