Nama Maria Lestari kini menjadi sorotan karena muncul di tengah pengusutan perkara dugaan suap hingga perintangan penyidikan yang menjerat Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto di KPK. Siapa Maria Lestari ini?
Maria Lestari adalah anggota DPR RI. Dilihat di website DPR RI, Maria Lestari berasal dari Fraksi PDIP dan daerah pemilihinnya (Dapil) di Kalimantan Barat I. Maria Lestari pada periode ini bertugas di Komisi VII DPR RI.
Proses Maria menjadi legislator di tahun 2019 itu melalui pergantian antarwaktu (PAW). KPK saat ini sedang menelusuri keterkaitan Maria Lestari karena terindikasi memiliki pola yang sama dengan Harun Masiku yaitu sama-sama diurus Hasto Kristiyanto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam catatan detikcom, Maria Lestari menggantikan caleg PDIP Dapil Kalbar I bernama Alexius dan Michael Jeno. PAW Maria ini disetujui oleh KPU pada rapat pleno 31 Agustus 2019 di Gedung KPU.
Saat itu dapil Kalimantan Barat I PDIP, perolehan suara tertinggi pertama ditempati Cornelis (285.797 suara), kursi kedua ditempati Alexius (38.750 suara), disusul Michael Jeno (36.243 suara) dan Maria Lestari (33.006 suara).
PDIP sendiri mendapatkan 2 kursi pada dapil Kalimantan Barat I, yang ditempati Cornelis dan Alexius. Namun, karena ada pemecatan dan pengunduran diri yang dilakukan Alexius dan Michael, kursi kedua pada dapil Kalimantan Barat I dari PDIP ditempati Maria.
"Permohonan kita terima, berdasarkan aturan apabila calon terpilih tidak memenuhi syarat, maka peroleh suara terbanyak berikutnya yang akan naik. Karena (tertinggi ke) 2 dan 3 diberhentikan dan mengundurkan diri, maka diisi oleh Maria Lestari," ujar Ketua KPU Arief Budiman dalam rapat pleno saat itu.
Awal Nama Maria Disebut KPK
Foto: Ketua KPK Setyo Budiyanto (Adrial/detikcom)
"Oleh karenanya, upaya-upaya tersebut belum berhasil, maka saudara HK (Hasto Kristiyanto) bekerja sama dengan saudara Harun Masiku, kemudian Saiful Bahri dan saudara DTI ( Donny Tri Istiqomah) melakukan upaya penyuapan kepada Wahyu Setiawan dan Agustinus Tio, yang mana diketahui Wahyu merupakan kader dari partai yang menjadi komisioner di KPU," ujar Setyo saat itu.
Setyo mengatakan pada 31 Agustus 2019, Hasto menemui Wahyu dan mengusulkan PAW dua nama yakni Maria Lestari dan Harun Masiku. Namun, yang berhasil menjabat di kursi DPR hanya Maria Lestari saja.
"Bahkan tanggal 31 Agustus 2019 saudara HK menemui Wahyu Setiawan untuk dan meminta memenuhi dua usulan yang diajukan oleh saudara HK yaitu yang pertama adalah Maria Lestari Dapil I Kalbar (Kalimantan Barat), Harun Masiku Dapil I Sumsel, ini yang berhasil hanya untuk Kalbar saja," jelas Setyo.
Adapun dalam proses PAW ini Hasto mengeluarkan uang untuk menyuap Wahyu. Sebagian uang yang dipakai untuk menyuap Wahyu adalah uang Hasto.
"Kemudian dari proses penyidikan ditemukan bukti petunjuk bahwa sebagian uang yang digunakan untuk menyuap berasal dari saudara HK. Bahwa dalam proses perencanaan sampai dengan penyerahan uang tersebut, saudara HK mengatur dan mengendalikan Saiful Bahri dan DTI (Donny Tri Istiqomah) dalam memberikan suap komisioner KPU Wahyu Setiawan," ungkapnya.
Harun Masiku Punya Pola Sama
Foto: Harun Masiku (dok KPK)
"(Maria Lestari) itu ya Kalimantan Barat kalau nggak salah ya kalau Pak HM di Sumatra Selatan. Ini juga yang sedang kita dalami ya, berbarengan itu kita dalami, kita minta keterangan," kata Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta dikutip Sabtu (11/1/2025).
Asep mengatakan proses PAW Maria Lestari dan Harun Masiku ada kemiripan. Dia mengatakan KPK melihat pola dalam proses PAW keduanya.
"Karena ini prosesnya itu hampir mirip juga, ada yang pemenangnya," kata Asep.
"Jadi itu yang sedang kita susuri juga. Jadi ini pola yang, kita sedang melihat pola yang sama dengan HM atau seperti apa," imbuhnya.
Maria Lestari Dipanggil KPK
Foto ilustrasi KPK: (Ari Saputra/detikcom)
Pada Kamis (9/1) kemarin, Maria dipanggil oleh KPK. Dia dipanggil sebagai saksi terkait kasus buron Harun Masiku yang melibatkan Hasto.
Namun, KPK menyatakan Maria tidak hadir. Maria absen dalam pemanggilan itu.
"Tidak hadir dan belum diketahui alasannya apa. Penyidik sedang mencari tahu apakah yang bersangkutan sudah menerima surat panggilannya atau belum," kata Jubir KPK Tessa Mahardhika Sugiarto.
Selain Maria, KPK turut memanggil Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banyuasin (KPU Banyuasin) periode 2019-2024, Agus Supriyanto (AS).
Hasto Tersangka
Foto Hasto Kristiyanto: (dok. Istimewa)
Namun, Nazarudin Kiemas wafat pada 26 Maret 2019. Kader PDIP lain yang memperoleh suara terbanyak kedua setelah Nazaruddin adalah Riezky Aprilia.
Tapi Hasto meminta MA memberikan fatwa dan mengusahakan Harun Masiku yang menggantikan Nazarudin Kiemas. Fakta lain terungkap bahwa ada uang suap yang ditujukan ke Wahyu Setiawan selaku komisioner KPU kala itu serta mantan anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina untuk meloloskan Harun Masiku menjadi anggota DPR.
Hasto diduga bersama Harun menyuap Wahyu dan Agustiani. Selain itu, Hasto juga diduga menghalangi upaya KPK dalam mencari dan menangkap Harun Masiku yang saat ini masih jadi buron.
(zap/fas)