Jakarta -
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan Aparatur Sipil Negara (ASN) tak masuk dalam daftar penerima bantuan sosial (bansos). Gus Ipul mengatakan ASN akan otomatis tertolak pada data tunggal ekonomi sosial untuk menerima bansos sebab nomor induk kependudukan (NIK) sudah dipadankan.
"Otomatis akan tertolak. Karena ini sudah padan dengan NIK juga. Jadi akan tertolak dengan sendirinya. Kemudian yang kedua kan sudah bisa dilakukan rekonsiliasi dengan data-data yang lain. Jadi otomatis insyalaah nanti akan tertolak," kata Gus Ipul kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024).
Gus Ipul mengatakan data tunggal ekonomi sosial sudah bisa digunakan tahun depan. Namun, dia mengatakan tetap ada kemungkinan error data 0-1 persen yang akan ditindaklanjuti dengan jalur formal, yakni pengumpulan data dari desa hingga Kemensos.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi jika mungkin ada hal-hal yang mungkin error ya, 0 koma sekian persen, sampai satu persen, tetap kita berikan dua jalur seperti biasanya. Jalur formal lewat desa, lewat kelurahan, naik terus ke kecamatan, ke Dinsos, Bupati, Wali Kota, terus ke Kementerian Sosial. Atau lewat Pusdatin kita," ujarnya.
Upaya lainnya yang akan dilakukan terhadap kemungkinan error data itu, kata Gus Ipul, yakni melalui jalur partisipasi. Dia mengatakan pada jalur partisipasi masyarakat dapat mengajukan usul sanggah di situs cek bansos.
"Jalur yang kedua jalur partisipasi. Di mana masyarakat bisa buka cek bansos, kemudian di sana ada usul sanggah, dengan melampirkan beberapa hal yang penting untuk menjadi penguat dari usul maupun sanggahnya itu. Insyaallah nanti akan kita tidak lanjuti," ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul mengatakan pihaknya juga akan rutin memberikan data terbaru ke Badan Pusat Statistik (BPS). Dia mengatakan data itu akan dicek BPS untuk kemudian dikirim kembali ke Kemensos.
"Namun demikian, setiap bulan tertentu, mungkin 3 bulan, mungkin 6 bulan, data-data terbaru yang kita dapat itu akan kita teruskan ke BPS untuk dicek kembali, setelah itu baru kembali ke kami lagi. Jadi Insyaalaah nanti akan ada prosedur yang kita gunakan, sehingga data-data yang ada itu, kita bisa antisipasi dinamikannya," ujarnya.
Simak juga Video 'Mensos Ungkap Pesan Prabowo: Bekerjalah Berdasarkan Data':
(mib/dek)