Jakarta -
Pria inisial FF dilaporkan atas dugaan menganiaya pacar sendiri di dalam kosan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penganiayaan dipicu saat korban datang untuk menagih utang Rp 180 juta.
"Iya, ceweknya datang mau tagih utang," kata Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru Kompol Nunu Suparmi saat dihubungi detikcom, Jumat (10/1/2025).
Nunu mengatakan korban meminjamkan uang kepada pelaku secara bertahap. Total akumulasi pinjamannya itu mencapai Rp 180 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namanya mungkin mereka pacaran, terus suka minjem uang sampai Rp 180 juta, secara bertahap, nggak sekaligus," lanjutnya.
"Intinya dia ingin duitnya balik," tambahnya.
Nunu menyebut pihaknya masih mendalami soal utang piutang ini. Pasalnya, yang dilaporkan korban adalah terkait penganiayaan.
"Laporannya Pasal 351 penganiayaan. Kalau soal pinjam uang, itu perlu pembuktian lebih lanjut," tuturnya.
Penganiayaan itu terjadi di kosan pelaku di kawasan Cipete Utara, Kebayoran Baru, pada 10 Agustus 2024. Korban dianiaya setelah melihat pacarnya bersama wanita lain di dalam kosan tersebut.
"Pemicunya itu si cowoknya itu selingkuh, terus ribut, dan terjadilah penganiayaan itu," kata Nunu.
Postingan soal FF ini viral di media sosial. FF dikenal sebagai pria manipulatif yang menipu banyak perempuan.
Terkait postingan viral itu, Nunu mengatakan pihaknya hanya menerima laporan dari S, tidak ada korban lain. Laporan S saat ini masih dalam penyelidikan di Polsek Kebayoran Baru.
"Benar ada laporan tersebut, kami sudah melakukan BAI (berita acara informasi) kepada Pelapor," ujar Nunu.
"Yang lapor satu aja, S itu," tambahnya.
Pelaku Kabur
Polisi telah mengecek ke kosan pelaku di Cipete Utara, Kebayoran Baru. Namun FF kabur sejak melakukan penganiayaan terhadap pacarnya itu.
"Kami sudah mendatangi TKP cowok itu dan, sejak tanggal kejadian itu, si cowok nggak tinggal di situ," kata Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru Kompol Nunu Suparmi, saat dihubungi detikcom, Jumat (10/1).
Lihat juga Video 'Kadis Perindag Halbar Aniaya Warga yang Demo Kelangkaan Minyak Tanah':
(wnv/mea)