Jakarta -
Sejumlah pedagang di wilayah Pasar Gembrong, Jakarta Timur, mengeluh karena mengalami penurunan pendapatan. Salah satu penyebabnya akibat sering terjadinya tawuran di wilayah tersebut.
Salah satu pedagang, Ice menyebut tawuran yang kerap terjadi memiliki pengaruh terhadap sepinya pembeli. Dia mengungkap beberapa pembeli dagangannya merasa takut akibat sering terjadinya tawuran di dekat Pasar Gembrong.
"Ngaruh, ngaruh banget. Karena kalau ada tawuran kan orang tahu lewat media sosial, ada tawuran di Pasar Gembrong, otomatis mereka takut. Takutnya pas ke sini mereka bisa ketimpuk batu. Ini kan pas dekat pintu lokasi tawurannya," ungkap Ice ditemui di lokasi, Sabtu (4/1/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga sempat bercerita keluhan pembeli ini disampaikan langsung kepadanya. Dia mengatakan pembelinya yang sempat berencana datang ke toko batal akibat tawuran pecah pada awal tahun lalu.
"Oh iya ada ngeluh, dia ngomong gini 'aku sebenernya mau ke sini, karena dengar-dengar ada tawuran nggak jadi, karena takut ada tawuran'. Dia tuh sebenarnya mau ke sini pas yang tawuran pertama di awal tahun itu akhirnya nggak jadi sampe sekarang. Katanya bulan depan aja jadi ke sini nya," kata Ice.
Selain itu, ada juga Santi yang merasa memang dagangan semakin sepi akibat adanya tawuran. Dia mengaku toko dagangannya mulai sepi sejak pandemi COVID-19.
"Ngaruh, tapi nggak terlalu sih, karena kan tawuran malam. Sepi sih ya sepi, memang pendapatan juga terus menerus turun kan setelah Covid-19, ditambah lagi mungkin ada begituan ya," ujarnya.
Dia mengaku pendapatan pun terus merosot setiap tahunnya. Kini, dia menyebut keuntungan yang hanya Rp 2 juta sudah sangat disyukuri.
"Ya kalau pendapatan turun setelah Corona aja. Sebelum Corona bisa 10 juta lebih, sekarang dapat 2 juta aja udah alhamdulillah," imbuhnya.
(maa/maa)