TNI AL Jelaskan soal Senpi Oknum Anggota dalam Penembakan Bos Rental Mobil

1 day ago 3

Jakarta -

TNI AL menjelaskan soal kepemilikan senjata api (senpi) oknum anggotanya dalam kasus penembakan yang menewaskan IA (48), bos rental mobil di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Senjata tersebut merupakan inventaris karena yang bersangkutan merupakan ajudan.

"Senjata itu inventaris yang melekat karena dari A adalah Adc adalah ajudan sehingga ketika dia dapat tugas itu sudah SOP senjata melekat. kemudian tentu bukan senjata rakitan," kata Panglima Koarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, dalam konferensi pers di Markas Koarmada, Jakarta, Senin (6/1/2025).

Dia mengatakan akan ada evaluasi terkait kepemilikan senjata api tersebut. Namun Denih mengatakan bahwa senjata api yang dibawa oleh oknumnya tersebut merupakan prosedur keamanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan evaluasi, tapi penggunaan senjata melekat itu adalah untuk pengamanan diri dan siapa yang menjadi tanggung jawab pengamanan atasannya. Karena kalau terjadi sesuatu terhadap atasannya, maka orang pertama yang melekat itu yang mengamankan," ungkapnya.

Denih menjelaskan bahwa kondisi dikeroyok, bagaimanapun akan membela diri sehingga oknum anggotanya tersebut kemungkinan berpikir menggunakan senjata api itu.

"Kalau pengeroyokan, berarti kan sebetulnya kan sama-sama nggak tahu yang akan mati. jadi kita saja kalau terdesak dikeroyok, pasti akan bela diri, mencari benda yang mungkin bisa untuk membela diri mengamankan. Mungkin ini mengamankan senjata api, dan itu senjata apinya kan dibawa," jelasnya.

"Tapi sebetulnya karena pengeroyokan kan tidak berpikir risiko kalau orang yang dikeroyok itu mati. Jadi kembali lagi mungkin karena tentara juga sudah dilatih bagaimana faktor kecepatan, insting, segala macam. Kita sering dengar ada killed or to be killed, nah itu," lanjut dia.

2 Oknum Merupakan Kopaska

Sebelumnya, pihak Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI) mengakui tiga anggotanya terlibat dalam pengeroyokan dan penembakan bos rental mobil berujung meninggalnya korban di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Mereka berasal dari satuan khusus pasukan elite TNI AL, ada pula yang berasal dari kru kapal TNI AL.

"Kalau bicara satuan, tiga orang itu dua (di antaranya) dari satuan Kopaska Armada I," kata Pangkoarmada, Laksdya Denih Hendrata.

Kopaska adalah Komando Pasukan Katak, unit khusus elite milik TNI AL. Adapun satu orang tentara lain dalam peristiwa itu berasal dari kapal tanker milik TNI AL.

"Dari satu itu adalah KRI Bontang," kata Denih Hendrata.

Sebagai informasi, penembakan ini berawal saat IA dan rekan-rekannya mencari mobil Brio yang disewa oleh AS. Mobil itu dilacak dengan GPS yang masih menyala. Pelacakan dilakukan karena lokasi GPS tak sesuai dengan perjanjian awal penyewaan serta dua dari tiga GPS telah mati.

Ternyata mobil itu digelapkan. Mobil itu awalnya disewa oleh AS lalu diserahkan ke IH yang kini masih diburu. IH lalu diduga menyiapkan KTP dan KK palsu untuk proses penjualan mobil itu.

Mobil rental tersebut ternyata dijual ke RH seharga Rp 23 juta. RH kemudian menjual mobil itu ke AA yang merupakan prajurit TNI AL seharga Rp 40 juta.

Pada Kamis (2/1), IA dan rekan-rekannya mencari mobil itu dan menemukannya di rest area Km 45 Tol Tangerang. IA dkk mencoba mengambil alih mobil itu hingga terjadi keributan dan berujung penembakan menyebabkan IA tewas.

Simak Video 'Pangkoarmada: 1 dari 3 Oknum TNI AL Lakukan Penembakan Bos Rental Mobil':

[Gambas:Video 20detik]

(rdh/mea)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |