Jakarta -
Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah RI sudah sepakat tak akan impor sejumlah bahan pangan tahun depan. Zulhas menyebut ada empat bahan pangan, yakni beras, jagung, gula, dan garam, yang berhenti impor dari negara lain mulai tahun depan.
Hal tersebut disampaikan Zulhas dalam sambutannya di acara 'Musyawarah Nasional Dewan Koperasi Indonesia Tahun 2024' di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024). Zulhas mengatakan Prabowo sudah mewanti-wanti Indonesia swasembada pangan pada 2027.
"Begitu Presiden kita berkunjung, di G-20 dan APEC, beliau pidato lagi, kita akan swasembada pangan pada tahun 2027. Ya kan? Berarti tinggal dua tahun, Pak. Oleh karena itu, kami, ya, kita punya tim yang kuat sekarang, Alhamdulillah. Ada Menteri Pertanian yang tidak pernah lelah, gitu, ada Menteri KKP, tim yang kuat sekali, kompak," kata Zulhas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut sudah memutuskan RI akan menyetop impor beras mulai tahun depan. Dia mengatakan bukan hanya beras, tapi juga ada tiga item lainnya yang diberhentikan impornya oleh pemerintah, termasuk jagung, garam, dan gula.
"Kita sudah memutuskan, Pak Saan (Wakil Ketua DPR RI), tahun depan kita tidak impor beras lagi, Pak. Tahun depan, 2024 impornya 3,6 juta. Bayangkan, tahun depan kita berani dululah tidak impor beras lagi, tahun depan. Sudah putus, Pak, nggak impor lagi," ujar Ketum PAN ini.
"Tahun depan, Bapak-bapak Ibu sekalian, kami sudah memutuskan tidak impor lagi jagung untuk konsumsi. Sudah kita putus. Tahun depan, kita sudah tidak impor garam lagi, Pak. Tahun depan, kita putuskan. Dan tahun depan, kita tidak impor gula lagi untuk konsumsi," sambungnya.
Dia menyebut pada intinya RI akan menumbuhkan semangat tak bergantung pada negara lain. Ia menyebut hal ini menjadi bagian dari impian Presiden Prabowo Subianto jika RI akan menjadi negara maju pada 2045.
"Jadi sudah empat item. Semangatnya begini, Pak. Jadi besok, kalau terpaksa, jangan saya dimarahi. Kita semangatnya, kita bisa dulu. Kita bekerja keras dulu, Pak. Kerja habis-habisan dulu. Nanti, kalau sudah 6 bulan kurang, baru kita pikirin," kata Zulhas.
Zulhas ingin menumbuhkan semangat dari masyarakat RI. Dia tak ingin masyarakat bergantung pada bantuan sosial, pemerintah dikatakan akan menciptakan lapangan pekerjaan secara masif.
"Nah, filosofinya, Pak. Kalau semua kita secara mudah, ah sudahlah. 'Kalau orang susah, kalau kita nggak punya, kita impor saja. Impor aja, Pak. Nah, nanti kalau rakyat susah, sudah kasih. Kita kasih saja bansos. Kasih bansos. Kasih uang Rp 600 ribu. Iya kan, Pak? Kasih Bansos. Kasih Rp 600 ribu'. Apa yang terjadi? Nah, rakyat kita kan malas," ujar Zulhas.
"Dapat uang Rp 600 ribu. Ngimpi jadi orang kaya. Ikut judol. Iya, kan? Nah, filosofinya, Pak. Mendingan kita kasih kerja, betul nggak? Ya, makanya kooperasi-kooperasi ini daerah-daerah harus tumbuh. Kita biar rakyat kita kerja, Pak, bekerja. Dan rakyat itu rajin, mereka pekerja keras," imbuhnya.
(dwr/idn)