Bogor -
Kantor media lokal di Kota Bogor, Jawa Barat, diduga dibakar oleh orang tak dikenal (OTK). Pemimpin redaksi buka suara terkait kejadian tersebut.itu.
"Kami konsisten menegakkan pers yang merdeka dan independen," kata Pemimpin Redaksi Harian PAKAR, David Rizar Nugroho, dalam keterangannya, Sabtu (28/12/2024).
David meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas kejadian tersebut agar tidak menimbulkan spekulasi liar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Kami) tak gentar dengan segala bentuk ancaman dan intimidasi yang mau merampas kemerdekaan pers," ujarnya.
Dalam keterangan pers yang diterima, seorang saksi mata, Aditia melihat dua orang pria bermotor yang berhenti di dekat pos polisi lampu merah Warung Jambu. Saksi mengungkap, satu orang mengenakan sweater hitam turun dari motor dan berjalan mendatangi kantor.
"Satu orang tersebut membawa kardus dan bensin dalam sebuah botol plastik air mineral, kemudian langsung membakar kantor PAKAR bagian depan. Sementara untuk satu orang pelaku lainnya menunggu di atas motor tepat di depan Pos Polisi Lampu Merah Warung Jambu," kata Aditia.
Polisi Selidiki
Sebelumnya, Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan. Olah tempat kejadian perkara (TKP) juga telah dilakukan.
"Satreskrim sedang menyelidiki, olah TKP sudah dilakukan oleh Inafis. Selanjutnya kami akan koordinasi dengan Labfor (laboratorium forensik)," kata Bismo, saat dihubungi wartawan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bogor AKP Aji Riznaldi Nugroho mengatakan penyidik saat ini masih melakukan penyelidikan. Ia mengaku sudah mendapatkan petunjuk terkait kejadian tersebut.
"Terkait penyelidikan sudah ada beberapa petunjuk yang kami kantongi terkait dugaan dugaan penyebab kebakaran," kata Aji.
Namun Aji belum bisa memastikan apakah insiden tersebut adalah sebuah kesengajaan atau murni kebakaran. Ia mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terhadap para saksi.
"Saat ini kami mencari bukti pendukung untuk menguatkan dugaan tersebut. Kami akan melakukan pendalaman saksi, uji Labfor, dan menyisir CCTV," lanjutnya.
(rdh/mea)