Jakarta -
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf berbagi cerita setelah menghadiri Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang digelar KPK. Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengakui jika Survei Penilaian Integritas (SPI) Kemensos tahun 2024 masih terbilang di bawah angka pada tahun 2021.
"Nilai SPI kita itu 78 di tahun 2021, turun di 72, sekarang sudah naik di 76. Harapan kita, kita bisa pulih minimal di tahun 2024. Syukur-syukur kalau melebihi di tahun 2021," kata Gus Ipul dalam sambutannya di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024).
Kendati begitu, Menteri yang disapa Gus Ipul itu menjelaskan, ada tren peningkatan yang baik semenjak penurunan tersebut. Alasannya, kali ini Kemensos memperkuat pengawasan internal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak-Ibu sekalian dari data di atas Kementerian Sosial perlu memperkuat sistem pengawasan internal agar risiko korupsi di Kementerian Sosial dapat diatasi dengan lebih optimal. Kita sama-sama berdoa dan berharap semoga hasil yang meningkat juga akan terjadi pada tahun 2024 ini," kata dia.
"Kami bertekad tahun 2024 menjadi kesempatan bagi kami, keluarga besar Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk meningkatkan nilai SPI sama dengan tahun 2021, atau bisa jadi di atas dari tahun 2021," sambungnya.
Menurutnya, pada Hari Anti Korupsi Sedunia ini menjadi kesempatan baginya dan jajarannya untuk menegaskan tekad untuk Kemensos tanpa korupsi.
Terlebih, dalam peraturan pemerintah nomor 60 tahun 2008 tentang sistem pengendalian internal pemerintah Kementerian Sosial, mengatur mitigasi risiko terjadinya penyimpangan yang dapat menghambat pencapaian tujuan program atau kegiatan. Gus Ipul menyebutkan ada tiga lapis pertahanan dalam manajemen risikonya.
"Yaitu yang pertama satuan kerja satuan, satuan tugas pengendalian internal, yang ketiga adalah aparat pengawas internal. Prinsipnya semua komponen instansi akan terlibat dalam mitigasi terjadinya risiko korupsi," jelas dia.
(azh/azh)