5 Langkah Siaga untuk Hadapi Banjir, Warga Perlu Tahu!

3 weeks ago 14

Jakarta -

Musim hujan telah tiba. Masyarakat perlu waspada terhadap bencana banjir. Sejumlah langkah dapat dilakukan sebagai bentuk siaga terhadap bencana banjir.

Simak ulasan berikut ini.

Langkah-langkah Siaga Hadapi Banjir

BPBD DKI Jakarta menginformasikan langkah siaga bencana yang perlu diketahui masyarakat. Ini merupakan upaya agar siap dan tetap tenang saat menghadapi situasi bencana alam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari laman Instagram @bpbddkijakarta, berikut lima langkah siaga terhadap bencana banjir.

  1. Pastikan saluran air bersih
    Bersihkan saluran pembuangan, got, dan drainase di sekitar rumah Anda untuk mencegah penyumbatan aliran air.
  2. Rencanakan evakuasi
    Ketahui lokasi posko banjir terdekat dan rute evakuasi aman. Pastikan anggota keluarga mengetahui rencana ini.
  3. Siapkan peralatan darurat
    Siapkan tas siaga berisi:
    - Dokumen dan surat berharga
    - Alat penerangan
    - Peluit
    - Uang tunai
    - Obat-obatan dan perlengkapan P3K
    - Makanan ringan tahan lama
    - Masker dan hand sanitizer
    - Pakaian ganti untuk 3 hari
    - Ponsel dan powerbank
  4. Periksa informasi terkini
    Pantau selalu informasi terkini dari BMKG, BPBD, atau media resmi untuk mengetahui prediksi cuaca dan tinggi muka air.
  5. Evakuasi barang penting
    Pindahkan barang berharga, dokumen penting, dan peralatan elektronik ke tempat yang lebih tinggi agar aman dari banjir.

4 Tingkatan Siaga Banjir

Menurut 'Modul Sistem Informasi Banjir' oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), status siaga banjir adalah hasil analisa berupa informasi yang didapatkan dari stasiun-stasiun pengamatan Tinggi Muka Air (TMA) yang ada di sungai-sungai. Semakin tinggi TMA-nya, semakin tinggi pula status siaganya.

Sementara itu, tingkatan siaga banjir adalah urutan status siaga banjir. Tingkatan tersebut tergantung pada ketinggian permukaan air.

Ada empat tingkatan siaga banjir, yaitu siaga 4, siaga 3, siaga 2, dan siaga 1. Apa perbedaannya?

  • Siaga 4:
    Belum ada peningkatan debit air secara mencolok. Komando di lapangan, termasuk membuka atau menutup pintu air serta akan dikemanakan arah air cukup dilakukan oleh komandan pelaksana dinas atau wakil komandan operasional wilayah.
  • Siaga 3:
    Hujan yang terjadi menyebabkan terjadinya genangan air di lokasi-lokasi tertentu, tetapi kondisinya masih belum kritis dan membahayakan. Apabila status siaga tiga sudah ditetapkan, masyarakat sebaiknya mulai berhati-hati danvmempersiapkan segala sesuatunya dari berbagai kemungkinan bencana banjir.
    Penanganan siaga tiga diserahkan kepada masing-masing suku dinas pembinaan mental dan kesejahteraan sosial (Bintal Kesos) di masing-masing wilayah.
  • Siaga 2:
    Bila wilayah genangan air mulai meluas, maka akan ditetapkan siaga dua. Penanggungjawab untuk siaga dua ini adalah Ketua Harian Satkorlak Penanggulangan Bencana Provinsi (PBP) yaitu Sekretaris Daerah.
  • Siaga 1:
    Bila dalam enam jam genangan air tersebut tidak surut dan kritis, maka ditetapkan siaga satu. Penanggung jawab penanganan status siaga satu langsung oleh Gubernur.

(kny/imk)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |