Terkuak Alur Mobil Berpindah Tangan hingga Bos Rental Tewas Ditembak

1 day ago 4
Jakarta -

Kasus penembakan bos rental mobil, IA (48), di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak semakin terang. Kasus itu dipicu penggelapan mobil rental oleh tersangka Ajat Supriatna (AS).

Ajat menyewa mobil Brio oranye bernopol B-2694-KZO korban lalu menjualnya atau menggelapkannya kepada pria berinisial IS. Ajat dan IS telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Alur Mobil Pindah Tangan

Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto mengungkap ada tersangka lain yang berkomplot dengan Ajat, yaitu pria inisial IH. Polisi masih memburu IH.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah dia (AS) menyewakan diserahkan kepada saudara IH yang saat ini masih (masuk) DPO (daftar pencarian orang)," kata Irjen Suyudi dalam konferensi pers di Koarmada, Jakarta, Senin (6/1/2025).

IH merupakan sindikat penggelapan mobil sewaan bersama Ajat. Pada klaster kasus penggelapan ini, ada empat orang tersangka yaitu Ajat, IS, IH, dan RM.

Polisi sudah menangkap Ajat dan IS, sementara IH dan RM masih buron. Dua tersangka yang berperan di urutan awal kasus penggelapan ini adalah Ajat dan IH.

Ajat dibekali IH dokumen KTP dan kartu keluarga (KK) palsu sebagai syarat menyewa mobil.

"Tentunya ini sebagai syarat dokumen penyewaan kendaraan, untuk bisa menyewa dia harus menggunakan KTP dan KK tapi menggunakan KTP dan KK Palsu," jelasnya.

Setelah menyewa mobil, Ajat menyerahkan mobil itu kepada IH. Mobil Brio oranye itu nantinya akan dibeli atau berada di tangan oknum anggota TNI AL, Sertu AA.

Polisi menjelaskan IH (DPO) menyerahkan mobil itu kepada RM. Mobil Brio itu lalu dijual RM kepada IS seharga Rp 23 juta.

Sebelum menjual mobil Brio korban ke IS, tersangka RM merusak alat GPS yang terpasang di mobil Brio milik korban. Dari 3 alat GPS yang dipasang, 2 alat GPS dirusak RM hingga menjualnya kepada IS.

Mobil itu kemudian berpindah tangan ke oknum anggota TNI AL, Sertu AA, dengan harga tebus senilai Rp 40 juta. Polisi telah memeriksa 13 orang terkait kasus ini.

"Kemudian dari saudara IH dia menyerahkan lagi ke Saudara RM. RM ini kemudian dijual kepada Saudara IS dengan harga Rp 23 juta. Kemudian dari Saudara RM baru diserahkan atau dijual kepada Saudara AA oknum TNI Angkatan Laut, melalui Saudara SY, harganya sudah naik dinaikin lagi menjadi Rp 40 juta," katanya.

1 Oknum TNI AL Menembak

Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denih Hendrata mengatakan awalnya mendengar ada 3 anggota TNI AL yang dikeroyok di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Dia menyebutkan ketiga anggota TNI itu berasal dari Pangkalan Pondok Dayung, Jakarta Utara.

"Saya pertama kali menerima kabar insiden ini pada 2 Januari 2025, sekitar pukul 20.00, dari Asintel Pangkoarmada RI bahwa 3 anggota yang pada saat itu berada di Pangkalan Pondok Dayung, yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA, di mana mereka mengalami pengeroyokan oleh 15 orang tak dikenal di rest area Km 45 Tol Merak-Tangerang," kata Laksdya TNI Denih.

Dia mengungkap ada 2 oknum anggota yang diduga terlibat dalam kasus itu ialah anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmada I. Sementara BA merupakan Kelasi Kepala dari KRI Bontang.

Laksdya Denih mengatakan mengatakan insiden penembakan itu bermula dari persoalan jual beli mobil. Dia mengatakan kasus ini masih didalami Puspomal.

"Insiden berpangkal dari permasalahan pokok yaitu pembelian mobil. Dalam insiden tersebut diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan, setelah diketahui kemudian mengakibatkan korban 1 orang meninggal dunia dan 1 orang luka-luka," jelasnya.

3 Oknum TNI AL Jadi Tersangka

Konferensi pers di Koarmada, Jakarta, terkait oknum anggota TNI AL terlibat penembakan bos rental mobil di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak (Rizky AM/detikcom) Danpuspomal memberi penjelasan dalam konferensi pers di Koarmada terkait oknum anggota TNI AL terlibat penembakan bos rental mobil di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak (Rizky AM/detikcom)

Dalam kasus ini, ada 3 oknum TNI AL yang juga menjadi tersangka. Pusat Polisi Militer AL (Puspomal) masih memeriksa mereka.

Diketahui ada 3 oknum anggota TNI AL yang diduga terlibat dalam kasus ini, yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala KRI Bontang berinisial BA.

Komandan Puspomal (Danpuspomal) Laksamana Muda (Laksda) Sasmita menjelaskan soal status hukum oknum anggotanya dalam kasus penembakan bos rental mobil, IA (49), di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Dia menjelaskan ketiga anggota TNI AL yang terlibat telah ditahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi anggota ini sekarang sudah ditahan di tempat kami. Dan sesuai dengan surat penahanan sudah kami terima, dan itu karena hari Sabtu (4/1) lalu anggota sudah kita amankan," kata Laksda Sasmita di lokasi yang sama.

Dia mengatakan karena saat ini sudah ada bukti, ketiganya oknum anggota TNI AL itu telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Karena masih dalam proses lidik (penyelidikan), belum kami tetapkan (tersangka). Sekarang sudah ada tanda-tanda dan bukti, maka yang bersangkutan masuk proses penyidikan dan sudah kami tetapkan (tersangka)," ucapnya.

Namun Sasmita belum menjelaskan soal pasal yang menjerat ketiganya. Saat ini, ketiga oknum TNI AL tersebut telah ditahan selama 20 hari terhitung mulai Sabtu (4/1).

1 Oknum TNI AL Menembak

Total ada 3 oknum anggota TNI AL diperiksa Puspomal terkait penembakan bos rental mobil di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Peran ketiganya saat ini sedang diselidiki. Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denih Hendrata (Foto: Pradita Utama/detikcom)

Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denih Hendrata mengatakan awalnya mendengar ada 3 anggota TNI AL yang dikeroyok di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Dia menyebutkan ketiga anggota TNI itu berasal dari Pangkalan Pondok Dayung, Jakarta Utara.

"Saya pertama kali menerima kabar insiden ini pada 2 Januari 2025, sekitar pukul 20.00, dari Asintel Pangkoarmada RI bahwa 3 anggota yang pada saat itu berada di Pangkalan Pondok Dayung, yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA, di mana mereka mengalami pengeroyokan oleh 15 orang tak dikenal di rest area Km 45 Tol Merak-Tangerang," kata Laksdya TNI Denih.

Dia mengungkap ada 2 oknum anggota yang diduga terlibat dalam kasus itu ialah anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmada I. Sementara BA merupakan Kelasi Kepala dari KRI Bontang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laksdya Denih mengatakan mengatakan insiden penembakan itu bermula dari persoalan jual beli mobil. Dia mengatakan kasus ini masih didalami Puspomal.

"Insiden berpangkal dari permasalahan pokok yaitu pembelian mobil. Dalam insiden tersebut diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan, setelah diketahui kemudian mengakibatkan korban 1 orang meninggal dunia dan 1 orang luka-luka," jelasnya.

(jbr/idn)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |