Program makan bergizi gratis (MBG) mulai dilakukan hari ini. Sejumlah murid merasa senang karena bisa menabung uang jajan.
Makan bergizi gratis hari ini mengoperasikan 190 satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) atau setingkat dapur. Setiap SPPG dipimpin oleh utusan dari Badan Gizi Nasional.
Sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih turun ke lapangan mengecek program makan bergizi gratis di beberapa wilayah. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengecek pembagian makan bergizi gratis di SDN Cilangkap 05 Depok, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meutya membagikan makanan bergizi gratis kepada para siswa. Makanan yang disajikan itu terdiri dari nasi, ayam, sayur tumis, tahu, dan jeruk.
Meutya diminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengecek pelaksanaan makan bergizi gratis. Dia berharap makan bergizi gratis dapat membuat para siswa lebih semangat bersekolah.
"Sasarannya adik-adik bergizi supaya sekolah konsen, nilai lebih bagus. Kalau MBG nilainya harus lebih baik, janji? Lebih rajin ya," ujar Meutya.
Adapun Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meninjau Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kebayunan, Tapos, Depok. Cak Imin mengecek lauk-lauk untuk makan bergizi gratis hari ini.
Cak Imin juga memeriksa beberapa dapur yang digunakan para petugas untuk memasak dan mengemas hasil masakan. Cak Imin mengatakan peninjauan ini dilakukan untuk menyukseskan dan mengawasi jalannya MBG di hari pertama.
"Ya kita ikut mensukseskan sekaligus mengawasi jalannya hari pertama pemberian makanan bergizi gratis dari pemerintah. Tentu ini sebagai bagian dari upaya terus perbaikan dan perbaikan agar pada akhirnya nanti semuanya sesuai dengan standar," kata Cak Imin kepada wartawan.
"Semuanya dengan target semuanya terlibat menjadi dampak generasi yang baik, dampak ekonomi masyarakat sekitar dan dampak ekonomi pada umumnya," tambahnya.
Dia mengatakan dapur di Kebayunan ini sudah siap dalam segi standar untuk pengolahan MBG.
Kemudian Wakil Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana Nasional (Wamendukbangga) Isyana Bagoes Oka dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat juga mengecek makan bergizi gratis di SDN Bojong Koneng 03, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).
Wamen Isyana mengatakan program itu menjadi salah satu andalan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi Indonesia Emas 2045. Isyana mengatakan program ini perlu dievaluasi berkala untuk memastikan keberhasilannya.
"Stunting dapat dicegah selama 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan, ibu menyusui, hingga anak usia dua tahun. Setelah usia dua tahun, pencegahan stunting menjadi lebih sulit. Maka, sesuai dengan visi Presiden mengenai pembangunan sumber daya manusia yang unggul, pencegahan stunting menjadi prioritas utama," ujar Isyana.
Sementara itu, Wamen Atip mengatakan program ini sangat beririsan dengan masalah pendidikan. Menurutnya, generasi muda perlu mendapatkan asupan yang bergizi ditunjang dengan pendidikan yang baik untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.
"Salah satu tujuan dari program Makan Bergizi Gratis adalah menghasilkan pendidikan yang berkualitas melalui penyediaan makanan bergizi. Hal ini juga bertujuan agar generasi mendatang dapat memenuhi kebutuhan gizi harian mereka sesuai dengan angka kecukupan gizi yang telah ditetapkan," kata Atip.
Target 5.000 Dapur Sepanjang 2025
Foto: Muchamad Sholihin/detikcom
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyebutkan saat ini ada seribuan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah dilatih di Universitas Pertahanan (Unhan) untuk memimpin tiap dapur makan bergizi gratis. Dia mengatakan, selama 2025, pihaknya menargetkan ada 5.000 dapur untuk memproduksi menu program makan bergizi gratis.
"SPPG yang sudah selesai itu mungkin sudah ada 1.000-an SPPG, yang ready, yang sudah dididik di Unhan itu. Nanti penempatan mereka kan berdasarkan kesiapan dapur-dapur, ada dapur-dapur yang ready, nanti SPPG-nya akan ditaruh di sana. Nah, nanti pertengahan tahun itu BGN (Badan Gizi Nasional) merencanakan ready 5.000 orang SPPG untuk memimpin 5.000 dapur makan bergizi gratis," kata Hasan kepada wartawan, Senin (6/1/2025).
"Jadi kan sepanjang tahun 2025 ini target dapur MBG-nya sebanyak 5.000. Jadi nanti kepala dapurnya wajib SPPG kan, jadi SPPG yang dibutuhkan nanti juga 5.000 gitu," lanjut Hasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasan memastikan menu dalam program makan bergizi gratis akan ganti setiap hari. Menurutnya, setiap SPPG sudah menentukan jadwal menu setiap minggu.
"Setiap hari (ganti), di dapur yg tadi saya kunjungi hari ini telur, besok ikan dori, besoknya lagi ayam," kata Hasan.
Susu Ada Seminggu Sekali
Foto: Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi meninjau makan bergizi gratis hari pertama di SD Negeri Kedung Badak 1 Kota Bogor, Senin (6/1/2025). Foto: Sholihin/detikcom
Hasan mengatakan keberadaan susu tidak diwajibkan setiap hari. Dia menyebut menu susu untuk wilayah tertentu hanya seminggu sekali.
"Susu kan tidak diwajibkan setiap hari, jadi itu tergantung daerahnya, tapi minimal kalau berdasarkan yang saya tanya tadi ke Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), mereka itu sekali seminggu susunya. Kalau SPPG (yang saya kunjungi tadi) dia bilang susu itu per hari Jumat, tapi yang di Cimahi yang kita kunjungi susunya di hari Senin," kata Hasan.
Hasan menjelaskan susu memang tidak masuk dalam menu wajib di program ini. Sebab, susu belum merata di setiap daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling sedikit itu seminggu sekali, tidak wajib susu tuh bukan menu wajib, karena suplai susu kan belum merata di setiap daerah," ujarnya.
Hasan belum mengetahui apakah nantinya akan diwajibkan jika penyebaran susu sudah merata. Yang pasti, menurutnya saat ini adalah kandungan gizi dalam makanan.
Secara terpisah, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan menu susu dalam program makan bergizi gratis (MBG) sudah termasuk ke anggaran Rp 10 ribu per siswa. Kendati demikian, ia menyebutkan susu diprioritaskan bagi wilayah yang memiliki peternakan sapi perah.
"Termasuk, termasuk (susu anggaran Rp 10 ribu). Jadi gini, kami sudah melakukan simulasi-simulasi kapan susu diberikan ketika masa kapan, karena indeksnya kan sudah ditetapkan oleh Bapak Presiden," kata Dadan setelah menghadiri rapat dengan Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
Dadan mengatakan menu untuk siswa dikombinasikan sesuai dengan besaran anggaran yang telah ditetapkan. Menurut dia, untuk daerah yang tidak ada sapi perah, maka protein atau kalsium diganti dengan bahan makanan yang lain.
"Kemudian untuk daerah-daerah yang tidak ada sapi perahnya untuk sementara proteinnya bisa digantikan dengan protein lainnya misalnya dengan ikan, dengan telur dan lain-lain. Dan sumber kalsium lainnya termasuk seperti yang sudah saya sebutkan kelor ya," tambahnya.
Anak TK di Bogor Susah Potong Daging
Foto: Wamendagri Bima Arya berbicara kepada wartawan di sela peninjauan makan bergizi gratis di Kota Bogor. (M Sholihin/detikcom)
Wamendagri Bima Arya meninjau pelaksanaan program makan bergizi gratis di sekolah Bosowa Bina Insani Kota Bogor. Bima menyebutkan perlu adanya perbaikan bentuk menu yang disajikan.
"Ada hal-hal kecil yang kami temukan pagi ini, misalnya anak-anak TK ini kesulitan untuk memotong ayam. Nah, karena itu mungkin ke depan akan diperbaiki, sajian dagingnya itu (diubah) dalam bentuk fillet atau irisan-irisan, itu yang pertama," kata Bima di Kota Bogor, Senin (6/1/2025).
Bima menyebutkan, selain pemenuhan gizi harian untuk anak-anak, program makan bergizi gratis berdampak pada pembangunan karakter. Selain itu, program ini sekaligus menciptakan pekerjaan baru untuk masyarakat lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bima mengatakan kunjungannya ke Kota Bogor sekaligus untuk memastikan setiap pemerintah daerah, dapat berkolaborasi mensukseskan program makan bergizi gratis. Menurutnya, program ini merupakan program menjemput Indonesia Emas melalui perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan anak.
"Tentu pasti akan ada beberapa perbaikan-perbaikan ke depan, terkait dengan bentuk kerjasama yang mungkin berbeda-beda di setiap daerah, tetapi ke depan kemendagri akan pastikan bahwa kolaborasi itu berjalan dengan maksimal, dengan mempelajari setiap catatan yang ada," imbuhnya.
Siswi SMP Senang Bisa Menabung
Foto: Program makan bergizi gratis di Barunawati, Jakarta Barat. (Maulani/detikcom)
Salah satu sekolah yang menerima manfaat dari program MBG adalah sekolah Barunawati, Jakarta Barat. Salah satu siswi SMP kelas VII merasa senang atas adanya program MBG.
Siswi bernama Nayla (12) terlihat lahap saat menyantap menu MBG. Lauk pauk yang dibagikan adalah ayam goreng kremes, tahu, tumis kacang panjang, jeruk serta nasi. Dia mengatakan kini uang jajan dari orang tuanya jadi bisa ditabung.
"Lebih hemat sih. Bisa nabung uang jajan itu, jadi sisa," ujar Nayla di sekolah Barunawati, Jakarta Barat, Senin (6/1/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siswi lainnya bernama Angle juga senang mendapat makan bergizi gratis. Siswi kelas VII itu mengatakan menu MBG lebih lengkap.
"Ininya (makanannya) lebih sehat, lauknya lebih sehat, terus makanannya juga lebih lengkap ada semuanya gitu ya," ujar Angle.
Untuk diketahui, program makan bergizi gratis (MBG) secara serentak mulai dilakukan hari ini di sejumlah wilayah. Pelaksanaan digelar di seluruh Indonesia.
"Tanggal 6 Januari 2025 adalah tonggak yang bersejarah bagi bangsa kita. Kira-kira setelah 78 hari setelah Presiden Prabowo dilantik, kita akan memulai sebuah program yang sangat besar yaitu pemberian makan bergizi gratis kepada anak-anak sekolah secara bertahap," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam keterangan video, Minggu (5/1).
Menu Makanan Ganti Setiap Hari
Foto: Heri Purnomo
Hasan memastikan menu program makan bergizi gratis akan berganti setiap harinya. SPPG sudah menentukan jadwal menu setiap pekan.
"Setiap hari (ganti), di dapur yang tadi saya kunjungi hari ini telur, besok ikan dori, besoknya lagi ayam," kata Hasan.
Hasan mengatakan menu yang disediakan bergantung pada bahan baku makanan yang ada di setiap SPPG. Mengingat bahan baku itu dipasok di daerah sekitar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di setiap dapur itu sudah ada jadwal menu sudah ada. Tapi itu juga ada fleksibilitasnya bergantung ketersediaan bahan baku di sana juga. Kan ada pemasok-pemasoknya itu nanti warga sekitar," ujarnya.
"Ada yang jadi pemasok telur, ada yang jadi pemasok ikan, daging ayam, dan segala macam. Jadi menu standarnya memang sudah ditentukan. Tapi nanti kalau misalnya bahan baku yang tersedia, misalnya besok ikan, ya dia ikan lagi," lanjut Hasan.
Lebih lanjut, ia menekankan menu makanan tidak akan monoton setiap hari.
"Tapi tidak akan monoton terus-menerus seperti itu. Dan di daerah-daerah yang khusus nanti bisa juga yang bahan pangannya itu bukan beras atau nasi, dia akan menyesuaikan dengan itu. Sementara ini sejauh ini dari titik-titik yang ada ini, kan bahan pokoknya masih nasi atau beras," ucapnya.
(idn/idn)