Jakarta -
Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang mengungkap faktor yang akhirnya membuat biaya haji 2025 turun dari tahun sebelumnya. Marwan mengatakan pihaknya dan pemerintah menekankan efisiensi anggaran di tahun ini.
"Kalau dibanding tahun lalu ini ada penurunan sekitar Rp 4 juta lebih. Ini muncul pertanyaan kenapa bisa turun, mestinya ada kenaikan, karena ada berbagai hal, insentif yang dikutip oleh Pemerintah Saudi terkait umpamanya pajak dan lain-lain. Tapi karena kita bisa melakukan efisiensi dan mengurangi berbagai hal yang bisa kita kurangi, tanpa mengurangi layanan yang baik," kata Marwan dalam konferensi pers di DPR, Senin (6/1/2025).
Marwan mengatakan proporsi antara nilai manfaat dan Bipih yang ditanggung jemaah berbeda dengan tahun lalu. Dia menyebut, meski ada penurunan, pelayanan untuk jemaah tetap maksimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara beban jemaah juga turun dibanding tahun lalu yang sekarang menjadi Rp 55.431.750,78. Kalau dikurangi, daftar haji Rp 25 juta dan nilai virtual account yang mereka terima, nanti jemaah tinggal sekitar Rp 27 juta ya mendekati Rp 28 juta. Kami kira ini cukup mudah bagi jemaah haji kita apalagi dibanding tahun lalu," katanya.
Dia menyebut komponen penerbangan masih yang terbesar dari keputusan anggaran itu. Dia menyebut biaya akomodasi di Makkah untuk jemaah juga turun.
"Untuk komponen biaya, penerbangan masih yang terbesar. Karena masih Rp 33.100.000 tetapi dibanding tahun lalu ini sudah turun. Kemudian akomodasi di Makkah dibanding tahun lalu Rp 17 juta sekarang sudah Rp 14 juta," katanya.
Marwan menyebut dengan demikian nilai manfaat tahun lalu defisit lantaran proporsi lebih besar dari beban yang ditanggung jemaah. Dia mengatakan tahun ini justru surplus dan keuangan penyelenggara haji dalam kondisi stabil.
"Inilah pencapaian yang kita lakukan, sehingga kita mendapatkan nilai manfaat akumulasi semuanya Rp 6.831 Triliun. Kalau tahun lalu, karena besar, proporsinya 60:40, maka nilai manfaat sampai sampai mencapai Rp 8,2 Triliun, itu kita defisit mengambil cadangan," ujar Marwan.
"Kalau tahun ini kita surplus karena yang disiapkan oleh BPKH itu mendekati sampai Rp 7 T, sementara kita hanya memanfaatkan Rp 6,8 T. Maka dalam hal kesehatan keuangan haji ini sudah dipertimbangkan dengan baik," imbuhnya.
(dwr/idn)