Ini Alasan Pasutri 10 Kali Gelar Pesta Seks Swinger di Jakarta dan Bali

4 hours ago 3

Jakarta -

Polisi mengungkap pasangan suami-istri berinisial IG (39) dan KS (39) sudah menyelenggarakan pesta seks swinger atau bertukar pasangan sebanyak 10 kali di Jakarta dan Bali. Polisi mengungkap alasan mereka memilih kedua kota tersebut.

"Masalah bertukar pasangan, kenapa dipilih Jakarta dan bali, karena untuk saat ini motif penyimpangan seksual paling banyak terjadi terutama di daerah turis pariwisata yang melibatkan WNA," kata Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya Kombes Roberto Pasaribu kepada wartawan, Minggu (12/2/2024).

Roberto merinci delapan kali pesta seks digelar di Bali sementara dua kali di Jakarta. Pesta seks tersebut sudah digelar selama setahun lamanya. Berdasarkan penyelidikan sementara, ada keterlibatan warga negara asing (WNA) sebagai peserta pesta seks swinger.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk keterlibatan warga negara asing dari beberapa video yang sudah kami temukan ada, cuman posisinya sedang kami mencari melalui data face recognition jadi melalui data wajah yang sedang kami kembangkan saat ini," jelasnya.

Bahkan, menurut Roberto, pasutri itu pun sudah merencanakan pesta seks swinger lanjutan di Bali dengan melibatkan warga negara asing dari beberapa negara. Namun gagal karena dibongkar Polisi.

"Dalam waktu dekat ini sudah ada satu buah forum chatting yang juga di aplikasi tersebut untuk mengadakan pesta seks yang melibatkan warga negara asing," imbuhnya.

Saat ini pasutri IG (39) dan KS (39) sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Atas kasus tersebut, dia dijerat dengan Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang ITE dan/atau Pasal 4 juncto Pasal 29 dan/atau Pasal 7 juncto Pasal 33 dan/atau Pasal 8 juncto Pasal 34 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Polisi juga akan menjerat pasutri tersebut dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Motif Gelar Pesta Seks

Polisi mengungkap motif pasangan suami-istri berinisial IG (39) dan KS (39) menggelar pesta seks swinger atau bertukar pasangan di Jakarta hingga Bali. Polisi menyatakan hasrat seksual menjadi motif pasutri menggelar pesta seks tersebut.

"Yang bersangkutan motif yang pertama adalah motif hasrat seksual. Jadi dari salah satu pasangannya, yang selalu berfantasi, tidak bisa untuk melakukan hubungan seksual layaknya seorang dewasa apabila tidak ada orang lain," kata Roberto.

Tak sampai di sana, motif lain yang mendasari penyelenggaraan pesta seks tersebut adalah ekonomi. Pasutri tersebut mendapatkan keuntungan dari adSense website. Namun, lanjut Roberto, jumlah keuntungannya masih dihitung.

"Jadi dia hanya menggunakan, tidak menjual per konten. Setiap orang yang melakukan streaming itu mendapatkan dari Google Advertising, itu masih dalam perhitungan kita saat ini, karena hitungannya dari bid," ujarnya.

(wnv/idn)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |