Bareskrim Lakukan Analisis Forensik Deepfake Catut Prabowo: 100% Palsu

3 hours ago 2

Jakarta -

Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri melakukan analisis terhadap pemalsuan video atau deepfake menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang mencatut Presiden Prabowo Subianto. Hasilnya, kepalsuan video itu mencapai 100 persen.

Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Adji menjelaskan analisis dilakukan di Laboratorium Forensik Digital Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri. Dia mengatakan analisis pertama dilakukan dengan menggunakan software face detection.

"Bahwa hasil analisa dengan menggunakan software video forensik metode deepfake face detection, pada video tersebut terdapat adanya deepfake face dengan nilai hampir 100% fake," kata Himawan dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian analisa juga dilakukan menggunakan Generative Adversarial Neural Network (GANN). Himawan mengungkapkan hasilnya ditemukan proses editing dengan menggabungkan video-video menjadi satu frame.

"Dan dengan menggunakan analisa deepfake detection face GANN, deepfake didapat nilai GANN Generative Adversarial Neural Network dengan score gun 1.00. Dari hasil analisa error level analysis, terdapat adanya penggabungan frame berupa tulisan dan gambar yang dijadikan satu dalam satu video yang menandakan adanya proses editing," ungkap Himawan.

"Dan dapat disimpulkan bahwa momen-momen pada frame-frame di file video tersebut adalah bersifat tidak wajar dan tidak continue dan tidak saling bersesuaian dengan momen di tiap-tiap frame, dalam arti pada frame-frame tersebut ditemukan adanya penyisipan, penggabungan, maupun pemotongan frame," pungkasnya.

Sebagai informasi, sejauh ini Bareskrim Polri telah menangkap dua pelaku deepfake atau pemalsuan video menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang mencatut Presiden Prabowo Subianto. Kedua pelaku yakni AMA (29) dan JS (25).

Keduanya diduga sebagai pembuat video palsu yang telah memakan korban hingga 100 orang. Pelaku disebut menggunakan deepfake berwajah Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan penipuan sejak 2024.

"Mengunggah dan menyebarluaskan video di platform media sosial Instagram memanfaatkan teknologi deepfake menggunakan foto dan suara menyerupai bapak Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani," ujar Himawan, Jumat (7/2).

(azh/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |