Peserta BPJS Kesehatan Akui Manfaat JKN: Kami Bisa Berobat dengan Tenang

2 weeks ago 11

Jakarta -

Cerita kemudahan mengakses layanan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) datang dari Yofita Bhala (55), peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU PN). Wanita yang akrab disapa Fita ini mengaku Program JKN telah menjadi garda terdepan perlindungan ia sekeluarga dari ketidakpastian biaya berobat.

"Saya bersyukur memiliki jaminan kesehatan sejak dulu dari zaman Askes. Ketika kondisi saya atau keluarga saya sedang sakit, kami bisa berobat dengan tenang. Langsung saja pergi berobat ke Puskesmas tanpa harus memikirkan biaya yang harus dikeluarkan. Karena kepesertaan JKN saya selalu aktif, saya yakin nantinya dijamin oleh Program JKN," ungkap Fita dalam keterangan tertulis, Selasa (10/12/2024).

Fita yang merupakan guru di salah satu SMP Negeri di Kota Soe ini pun menceritakan pengalamannya mendampingi almarhum suaminya saat berobat ke fasilitas kesehatan. Ia mengatakan berkat JKN, dirinya tidak dipungut biaya tambahan sama sekali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Almarhum suami saya terkena penyakit jantung dan kadar kolesterolnya tinggi. Gejala awalnya itu almarhum bernapas tidak beraturan, nyeri di bagian dada, bagian leher tegang dan sering pusing. Itu baru diketahui pada saat pemeriksaan di Puskesmas, dua bulan sebelum almarhum meninggal dunia. Dokter kemudian memberikan surat keterangan untuk melakukan pengecekan darah dan juga rontgen di laboratorium. Semuanya telah ditanggung BPJS Kesehatan, kami tidak dipungut biaya sepeserpun," ungkap Fita.

Lebih lanjut, Fita mengungkapkan pelayanan yang diberikan kepada mendiang suaminya sangat baik dan begitu cepat. Mulai dari pemeriksaan oleh dokter dan perawat hingga mendapatkan obat sesuai dengan resep yang diberikan dinilai memuaskan.

Menurutnya, hal ini selaras dengan tiga aspek yang menjadi fokus BPJS Kesehatan dalam transformasi mutu layanan kesehatan, yaitu mudah, cepat, dan setara.

"Berkat menjadi peserta JKN, almarhum suami saya dapat bertahan hidup lebih lama meskipun pada akhirnya Tuhan berkehendak lain. Yang penting kami sudah berusaha juga untuk melakukan pengobatan," paparnya.

Fita menyadari Program JKN dapat meringankan beban finansial bagi masyarakat yang sakit. Bahkan, ia mengaku tidak bisa membayangkan jika tidak menjadi peserta JKN.

"Dengan adanya Program JKN, dana yang awalnya untuk biaya kesehatan, bisa dipakai untuk hal-hal yang lain seperti uang anak sekolah dan kuliah atau tabungan," ungkapnya.

Ia berharap Program JKN dapat terus berlangsung karena sudah banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat.

Fita juga mendukung berbagai inovasi yang telah dikembangkan BPJS Kesehatan guna memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan.

"Tetangga dan kerabat saya juga banyak yang sudah merasakan manfaat dari Program JKN ini. Beberapa di antaranya menderita penyakit kronis, seperti jantung dan diabetes sehingga mereka harus menjalani pengobatan dalam jangka waktu yang lama, bahkan sampai bertahun-tahun. Ada juga yang harus mengonsumsi obat berbulan-bulan secara rutin. Tidak terbayang uang yang mereka habiskan kalau mereka tidak menggunakan JKN," pungkasnya.

(akn/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |