Jakarta -
Kuasa Hukum Ria Agustina, Raden Ariya, buka suara terkait sosok kliennya yang disebut dokter palsu usai ditetapkan sebagai tersangka terkait praktik kecantikan abal-abal 'Ria Beauty'. Raden mengatakan kliennya bukan seorang dokter, melainkan ahli kecantikan.
"Klien kami juga tidak pernah menyatakan bahwa beliau mempunyai klinik. Karena benar, beliau bukan dokter. Dia itu adalah, di dalam dia punya status atau biodata di Instagram juga disampaikan bahwa beliau itu adalah tabib kecantikan atau ahli kecantikan. Bukan dokter," kata Raden Ariya kepada wartawan, Selasa (10/12/2024).
Raden mengaku pengetahuan Ria Agustina dalam hal kecantikan tidak didapat dengan cara mencoba-coba. Dia mengatakan kliennya mengikuti berbagai pelatihan baik di dalam negeri ataupun luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau itu mempelajari terkait estetik, terkait derma roller itu. Beliau pun tidak asal-asalan hanya mencoba-coba, lihat YouTube atau seperti apa. Itu ada pelatihannya. Dan kami juga punya sertifikat yang dia ikuti, baik di dalam dan di luar negeri," ujarnya.
"Dia itu menyampaikan berkali-kali ke customer, ke pasiennya bahwa dia itu bukan dokter. Tapi kalau pasiennya memanggil dia dokter, ya terserah. Orang memanggil apa kan terserah," imbuhnya.
Raden mengaku sampai saat ini belum ada pihak yang merasa dirugikan setelah berobat di klinik Ria Beauty. Bahkan, kata dia, klinik kecantikan milik kliennya tersohor sampai ke luar negeri.
"Jadi kalau kita mau bahas tentang fakta, ya faktanya itu memang efektif. Tidak ada korban, justru branding-nya itu sampai ke luar negeri. Sampai misalnya bawa-bawa nama baik Indonesia lah. Ada satu kecantikan dari Indonesia yang bisa menyembuhkan atau merapikan atau menghilangkan bopeng atau cacat muka lah seperti itu," jelasnya.
Tim kuasa hukum lainnya yang Arjuna Febriyanto menduga penangkapan Ria Agustina dalam hal ini lantaran adanya persaingan bisnis. Pihaknya pun akan menyiapkan langkah hukum, termasuk meminta penangguhan penahanan.
"Kalau bicara tentang persaingan bisnis, kami belum bisa menggali ke sana. Kami hanya menduga saja, menduga. Menduga ada potensi persaingan bisnis. Tapi kami belum bisa membuktikan hal itu, apakah yang bersangkutan memang menjadi korban persaingan bisnis atau tidak. Tapi yang jelas di sini perlu kami sampaikan, klien kami selama ini bekerja tidak mengganggu para pesaing-pesaing bisnisnya," jelasnya.
Background Sarjana Perikanan
Ria diketahui sudah menjalankan praktik tersebut selama kurang lebih 5 tahun. Ria ditangkap di sebuah hotel di kawasan Kuningan, Jaksel, pada 1 Desember 2024. Dia ditangkap saat menjalankan treatment kepada 7 pasiennya di kamar hotel tersebut.
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Syarifah mengungkap latar belakang sosok Ria Agustina di balik klinik abal-abal 'Ria Beauty'. Ria Agustina sendiri adalah seorang lulusan sarjana perikanan.
"Untuk Ria Beauty, dia background-nya kan sarjana perikanan," kata Syarifah dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (6/12).
Ria beberapa kali mengikuti pelatihan soal kecantikan. Wanita yang memiliki klinik di Malang, Jawa Timur, ini kemudian improvisasi dengan melakukan treatment kepada pasien-pasiennya.
"Dia mengikuti beberapa pelatihan, akhirnya dia meng-improve dan kebetulan medsosnya bagus dengan memakaikan pakaian-pakaian seksi saat melakukan treatment dan itu membuat viral di kalangan masyarakat. Jadi masyarakat itu banyak yang tak tahu kalau si Ria ini dia bukan tenaga medis," jelasnya.
(wnv/zap)