Menteri P2MI Bicara Peluang Mahasiswa Kerja Profesional di LN

2 weeks ago 10

Jakarta -

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding bertamu ke Batam Tourism Polytechnic (BTP), Kepulauan Riau. Dia berinteraksi dan memberikan kuliah umum kepada mahasiswa para mahasiswa di sana.

Karding awalnya mendatangi sejumlah ruang praktek mahasiswa. Misalnya kelas bartender, memasak, hingga massage.

Bahkan, Karding sempat mencicipi pizza yang dihidangkan langsung oleh mahasiswa di sana. Karding pun menilai, kampus ini bisa menjadi percontohan bagi pendidikan vokasi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Kampus ini) bisa jadi role model untuk semua penciptaan ekosistem, vokasi di seluruh Indonesia kedepan," kata Karding di hadapan para mahasiswa BTP, Sabtu (7/12/2024).

Untuk diketahui, BTP digagas oleh Mantan MenPAN RB era Presiden ke-7 Joko Widodo, yakni Asman Abnur. Karding mengaku banyak belajar dari orang yang dianggap sebagai seniornya tersebut.

Adanya kampus BTP ini menurut Karding bakal membuka kesempatan warga Indonesia bekerja sebagai profesional di luar negeri. Apalagi para mahasiswa diajari soal hospitaliti hingga bahasa asing.

"Jadi, belajarlah yang serius. Karena kita keluar negeri ada tiga hal yang menjadi tugas. Yang pertama kita keluar negeri ini jangan lupa kita ini orang Indonesia, kita terkenal dengan budaya yang baik, promosikan budaya kita, promosikan pariwisata kita," jelasnya.

"Yang kedua, adik-adik waktu sudah sekolah di sini, keluar negeri itu pasti beda. Ada transfer knowledge. Bisa tambah lebih expert lagi. Lebih bagus lagi. Ketika pulang ke Indonesia untuk bekerja, tiga tahun atau empat tahun sudah balik ke Indonesia, Anda akan dihargai lebih tinggi," sambungnya.

Selain itu, Karding berpesan jika sehabis bekerja di luar negeri jangan lupa untuk pulang dan bantu keluarga dan orang terdekat. Dia ingin para mahasiswa betul-betul membawa ilmu dari negeri seberang ke Indonesia.

"Jadi selamat untuk adik-adik semua. Saya berdoa adik-adik bisa lulus dengan baik dan langsung bekerja nanti urusan teknis secara luar negeri, bekerja yang prosedural, bisa dengan Pak Imam (Kepala BP3MI Kepri)," ujarnya.

(maa/maa)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |