Jakarta -
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, hadir dalam Musyawarah Nasional atau Munas Palang Merah Indonesia (PMI). Pratikno sempat melempar candaan kepada Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK).
Hal itu disampaikan Pratikno saat memberikan sambutan di Munas ke-XXII PMI di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024). Pratikno pun teringat kebiasaan JK yang kerap bercanda saat masih menjabat Wakil Presiden mendampingi Presiden Joko Widodo.
"Waktu Bapak JK tadi berpidato, sebetulnya saya menunggu-nunggu karena beliau itu sangat-sangat humoris, biasanya sama Pak Jokowi ejek-ejekan dulu, tapi tadi serius banget Pak JK," kata Pratikno disambut tawa hadirin Munas PMI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena tidak biasanya beliau seperti itu. Beliau biasanya sangat, udah pokoknya ngakak melulu lah," ujarnya.
Setelah menyampaikan gurauannya, Pratikno berbicara mengenai pentingnya kerja sama antara pemerintah dengan PMI. Menurut Pratikno, PMI memiliki peran penting khususnya dalam membantu di saat tanggap bencana.
"Kami sangat berterima kasih, karena ini di Menko PMK ini saya 1,5 bulan, kami merasakan betul betapa Menko PMK sangat membutuhkan dukungan dari Palang Merah. Terima kasih kepada PMI yang selalu hadir untuk melakukan tanggap darurat bencana," katanya.
Selain soal tanggap bencana, Pratikno berharap PMI bisa memperluas perannya. Seperti dalam upaya mengatasi perubahan iklim hingga penanggulangan TBC.
"Dengan adanya perubahan iklim, potensi-potensi bencana alam akan meningkat. Inilah kami merasa walaupun kami ada BNPB, ada Kemensos di bawah Pak Muhaimin Iskandar, yang bertanggung jawab memberikan respons cepat tepat di saat tanggap darurat, tetapi kami juga sangat mengharapkan dukungan dari PMI," ucapnya.
"Penanggulangan TBC, karena kasus TBC kita masih sangat tinggi. Itu juga adalah bencana kemanusiaan yang tidak kalah bahayanya dibanding dengan COVID-19, dan ini harus kita antisipasi bersama-sama," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pekerjaan kemanusiaan perlu dilakukan secara bersama-sama. Dia mengatakan kerja sama antara pemerintah dengan PMI sangat penting, salah satunya dalam memastikan kecukupan stok darah.
"Setiap tahun, saya sebagai orang kesehatan itu membutuhkan 5,6 juta kantong darah, artinya kita butuh, antara 1,8 juta-2,8 juta donor yang setiap tahun tidak pernah berhenti mendonor," kata Budi.
"Untuk bisa memobilisasi mengajak memastikan minimal 2,8 juta donor setiap tahun minimal dua kali, itulah kita sangat membutuhkan Palang Merah Indonesia. Ini adalah pekerjaan besar, pekerjaan kemanusiaan, di mana-mana, pekerjaan kemanusiaan seperti kesehatan, pendidikan tidak mungkin dilakukan pemerintah sendiri," ucapnya.
(lir/lir)