Jakarta -
Kepala Sekolah Lansia Fatmawati, Jakarta Selatan, Yus Rusamsi (73) bercerita mengenai kegiatan sekolah lansia. Yus mengatakan sekolah lansia dibentuk agar lansia bisa mengisi waktu luangnya dengan berbagai aktivitas.
Seperti halnya sekolah umum, sekolah lansia juga memiliki kurikulum. Dia mengatakan, kurikulum sekolah lansia mengacu pada aturan dari BKBBN. Menurutnya, ada tiga tingkatan dalam sekolah lansia, yakni standar 1 atau S1, S2 hingga S3.
"Kurikulumnya sudah ditentukan BKKBN, jadi sudah baku, ada satu petunjuk khusus teknis. Jadi di sana ada pemahaman tentang lansia, jadi ada tiga jenjang, S1, S2, dan S3," kata Yus di Kantor BKKBN, Halim, Jakarta Timur, Kamis (19/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"S1 itu yang jelas untuk pemula, harus 60 tahun ke atas usianya, karena lansia 60 tahun ke atas," ungkapnya.
Yus mengatakan, berbagai pelajaran diajarkan di sekolah lansia. Mulai dari kesehatan jiwa, yoga hingga kewirausahaan atau entrepreneurship.
"(Pelajarannya) meliputi proses penuaan, kedua komunikasi efektif, kesehatan jiwa lansia. Untuk S2-nya yoga dan relaksasi, dan pencegahan jantung, karena lansia sering jantung kan, yang ketiga lansia tangguh," katanya.
"Untuk berikutnya tentang senam lansia, kami juga fisiknya harus sehat, dan melakukan hobi jadi lansia punya minat dan hobi itu kita kembangkan. Kemudian melakukan entrepreneurship, jadi walaupun lansia harus tetap harus produktif dan aktif," ujarnya.
Dia mengatakan, para pengajar di sekolah lansia merupakan dosen dari sejumlah perguruan tinggi di Jakarta. Dia menyebut, para pengajar tersebut tidak dibayar, meski begitu, Yus mengatakan cukup banyak dosen yang tertarik untuk mengajar di kelas sekolah lansia.
"Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi terkenal di Jakarta, UI, Yarsi, UPN dan seterusnya. Itu kami jalin komunikasinya, akhirnya beliau tidak usah kami panggil, mereka minta sendiri," ujarnya.
"Saya sudah bilang ke dosen atau narasumbernya 'maaf ini proyek akhirat, jadi jangan minta honor, kami tidak punya dana', Akhirnya apa? Walaupun hanya dengan kasih sertifikat atau suvenir berduyun-duyun yang mau ngajar sampai kami juga kewalahan," katanya.
Menurut Yus, cukup banyak lansia yang berminat ikut sekolah lansia. Bahkan Sekolah Lansia Fatmawati tahun ini berhasil mewisuda 98 orang. Dia berharap, para lansia yang lulus dari sekolah lansia bisa tetap beraktivitas dan mandiri.
"Wah luar biasa, manfaatnya sangat senang sekali karena menjadikan lansia itu sehat mandiri aktif dan bermartabat," ucapnya.
(whn/whn)