Jakarta -
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana menyoroti kondisi jalur alternatif di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Menurutnya, masyarakat sebelumnya enggan menggunakan jalur alternatif karena minim penerangan.
"Beberapa hasil pertemuan pada saat kita rapat di kantor Bupati Bogor yaitu mengoptimalisasi salah satunya jalur alternatif, tapi jalur alternatif itu masyarakat tidak mau pakai dikarenakan masih kurangnya, minimnya rambu-rambu lalu lintas dan lampu penerangan jalan umum (PJU)," kata Suntana saat meninjau pengamanan libur Natal dan tahun baru di Puncak, Bogor, Rabu (25/12/2024).
Saat ini, kata Suntana, sudah terpasang penerangan jalan umum di 52 titik sepanjang jalur alternatif termasuk 18 rambu. Hal itu, katanya, agar aman dilintasi wisatawan ketika malam hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah ini sudah dipasang lampu malam hari dan rambu-rambu yg untuk memberikan imbauan dan peringatan kepada pengguna lalu lintas. Sudah dipasang lampu di 52 titik," kara Suntana.
Suntana menyebutkan, kawasan Puncak masih menjadi tujuan favorit warga untuk mengisi waktu libur. Sehingga, katanya, perlu optimalisasi penanganan masalah kemacetan hingga kecelakaan.
"Seperti rekan-rekan ketahui puncak masih menjadi tempat pertama bagi masyarakat di Jakarta dan masyarakat lainnya untuk berlibur mengisi hari libur. Puncak selalu menjadi favorit dan setiap tahun kita mengalami rutinitas," kata Suntana.
"Untuk itu kita akan mencoba memberikan optimalisasi pelayanan terbaik, agar masalah-masalah lalu lintas seperti kemacetan, laka lantas dan lainnya bisa lebih terselesaikan lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya," lanjutnya.
Arus Lalu Lintas Meningkat tapi Tidak Seperti Tahun Lalu
Suntana menyebut arus kendaraan di kawasan Puncak mengalami peningkatan, tetapi tidak terjadi lonjakan tinggi seperti tahun lalu.
"Update situasi yang sekarang terjadi, dari mulai tanggal 18 Desember kita melaksanakan operasi, sampai tanggal sekarang, memang terjadi peningkatan. Tetapi dibandingkan tahun lalu, informasi yang didapat dari Dishub dan lalu lintas (Satlantas) tidak mengalami peningkatan yang sangat maksimal," kata Suntana.
"Ada peningkatan tapi tidak terlalu yang kita khawatirkan, tapi tetap kita harus mengevaluasi dalam rangka antisipasi liburan tahun baru," sambungnya.
Suntana meminta masyarakat untuk terus memantau informasi kondisi lalu lintas di kawasan Puncak melalui media sosial milik instansi resmi.
"Kepada masyarakat dimohon untuk mendengarkan informasi dan imbauan yang akan disampaikan oleh kementerian dan instansi terkait yang disampaikan lalu lintas polres Bogor sebagai penjuru," kata Suntana.
"Biasanya memang setiap tahun menjelang tahun baru 31-1 ada diskresi yang akan dibuat bahwa jalur puncak akan ditutup jam 6 tapi nanti perkembangannya disampaikan. Langkah itu akan kita lakukan supaya tidak terjadi stuck (macet) di wilayah Puncak," imbuhnya.
(sol/whn)