Jakarta -
Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Lefy meminta agar Pemprov melakukan kajian yang mendalam terkait wacana penghapusan Koridor 1 TransJakarta Blok M-Kota. Lefy menilai TransJakarta adalah tulang punggung transportasi publik di Jakarta.
"Bahwa memang Koridor 1 Blok M-Kota ini salah satu rute paling sibuk yang mobilitasnya tinggi, yang punya peran vital, makanya mengenai wacana Dishub untuk me-rerouting koridor ini pada 2029 penting bahwa masyarakat untuk memahami bahwa rencana ini masih sangat awal, dan masih tahap kajian, ini masih tahap yang paling dasar sebelum diterapkan," kata Lefy kepada wartawan, Selasa (24/12/2024).
Lefy menekankan DPRD akan mengawal wacana ini. Dia mengatakan transportasi harus demi kenyamanan warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memastikan bahwa setiap langkah yang diambil nanti sama pemerintah provinsi termasuk dari Dishub pasti didasari didasari dari analisis kebutuhan transportasi yang dasarnya untuk kenyamanan masyarakat juga," tutur dia.
Lefy meminta agar Pemprov Jakarta tidak asal-asalan dalam mengambil kebijakan. Dia menekankan TransJakarta adalah tulang punggung transportasi publik.
"Jadi kita pahamlah TransJakarta ini memang jadi tulang punggung transportasi publik, jadi perubahan apapun, perubahan rute apapun pakai kajian yang dalam, pasti diskusi juga panjang, nggak asal-asalan tiba-tiba buat kebijakan terus langsung diterapin, itu nggak," imbuhnya.
Lefy juga mengimbau agar masyarakat tidak panik terkait wacana ini. Dia menekankan kebijakan harus relevan dengan kebutuhan masyarakat.
"Makanya saya imbau juga sama masyarakat untuk tidak panik, karena setiap kebijakan kita di DPRD dasarnya pasti kebutuhan masyarakat DKJ, kalau masyarakat kebijakan ini nggak relevan atau nggak bagus yang pasti nanti kita kaji dulu, kalau lebih banyak mudarat dari pada manfaatnya yang pasi insyaallah nggaklah. Kebutuhan masyarakat jadi salah satu dasar kita membuat kebijakan," tutur dia.
Lefy akan mengusulkan kepada Pimpinan Komisi B DPRD DKI Jakarta untuk memanggil Dishub mengenai wacana ini. Dia mengatakan transportasi publik di Jakarta harus membuat masyarakat nyaman.
"Pokoknya yang nggak boleh diganggu urusan masyarakat, urusan perut, urusan kantong, apalagi TransJakarta kan salah satu media untuk menghemat. Kota global adalah kota yang transportasi publiknya maju, maju ini memikirkan kebutuhan serta kenyamanan masyarakat," pungkasnya.
Kadishub Provinsi Jakarta Syafrin Liputo mengatakan rute TransJakarta Koridor 1 Blok M-Kota yang bersinggungan dengan rute MRT Lebak Bulus-Kota akan dihapus pada 2029. Penghapusan rute tersebut dilakukan untuk efisiensi pengelolaan dana public service obligation (PSO) atau subsidi.
"Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memiliki rencana induk transportasi Jakarta sehingga harus ada efisiensi pengelolaan dana PSO (public service obligation)," kata Syafrin kepada wartawan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12).
"Otomatis nantinya layanan MRT itu jadi full Lebak Bulus-Kota sehingga akan ada layanan TransJakarta yang berimpitan 100 persen dengan layanan MRT, yaitu Blok M-Kota,"sambungnya.
Karena itu, keputusan rerouting atau mengubah rute jadi pilihan agar TransJakarta dan MRT tidak bersinggungan. Proyek MRT Fase 2 A masih dalam tahap pengerjaan.
"Koridor Blok M-Kota ini akan dilakukan rerouting, tetapi menunggu setelah selesai pembangunan MRT Fase 2A dan MRT operasional full sampai dengan ke Kota," ungkapnya.
(lir/dnu)