Pj Gubernur DKI Tinjau Pangkalan Gas 3 Kg di Jaktim, Pastikan Stok Tersedia

3 hours ago 1

Jakarta -

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meninjau pangkalan elpiji 3 kilogram (Kg) di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur. Teguh mengatakan kalau saat ini harga gas elpiji 3 kg sudah sesuai standarnya.

Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 Kg pun dijual sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015 Tentang LPG Gas Tabung 3 Kilogram di Tingkat Pangkalan, yakni Rp 16.000.

"Kalau di Kramat Jati tadi yang barusan kita lihat HET-nya Rp 16.000, dijual Rp 16.000 juga," kata Teguh saat ditemui di pangkalan gas elpiji di Jalan Kerja Bhakti, Nomor 16, RT5, RW9, Kramat Jati, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Teguh menyebut sejumlah pangkalan memang ditemukan masih menjual LPG 3 kg lebih tinggi dari HET yang telah ditetapkan. Namun, Teguh tak merinci pangkalan di wilayah mana saja yang dimaksud.

"Tapi juga kami pantau di beberapa wilayah memang ada kisaran Rp 16.000 sampai Rp 19.000 seperti itu," ucapnya.

Oleh sebab itu, Teguh mengaku telah meminta jajarannya untuk melakukan pemantauan secara berkala di pangkalan-pangkalan resmi LPG. Sekaligus untuk memastikan wilayah mana saja yang warganya masih mengantri untuk mendapatkan gas.

"Kami sudah memantau dan kami sudah meminta kepada seluruh perangkat wilayah didukung oleh perangkat daerah, OPD-OPD karena kan sudah dipetakan ada memang yang tidak terjadi antrian sama sekali, ada yang stoknya masih memadai, ada yang stoknya masih terbatas," jelas Teguh.

Menurut Teguh, di Jakarta juga ada pangkalan yang didapati pasokan gasnya kosong. Sehingga, perangkat daerah yang melakukan monitoring juga diinstruksikan untuk melakukan laporan sedini mungkin.

"Nah untuk yang terbatas dan kosong itu saya minta memang segera perangkat wilayah melaporkan bersama-sama dinas terkait untuk memetakan dan kemudian mensuplai wilayah-wilayah yang kosong tersebut," kata dia.

Sementara itu, Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan diskusi ulang dengan pemerintah pusat soal kuota gas elpiji yang berkurang di tahun 2025. Diketahui, kuota gas elpiji di Jakarta berkurang 5%.

"Tadi disampaikan kita akan melakukan diskusi ulang dengan Pemerintah Pusat terhadap kuota yang ada di DKI Jakarta.Kemudian yang kedua, tentang usulan terhadap HET, karena saat sekarang ini memang HET DKI Jakarta lebih rendah dari HET daerah sekitar (Bodetabek)," kata Eli.

Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi mengakui bahwa kebutuhan gas elpiji 3 kilogram (kg) belum tercukupi. Sebab, Pemprov Jakarta pengajuan kebutuhan gas elpiji 3 kg pada tahun 2025 ini turun 5 persen dibanding 2024.

"Berdasarkan kebutuhan elpiji 3 kilogram pada tahun 2024, kami juga mengajukan kebutuhan untuk tahun 2025. Namun demikian yang kami ajukan itu mengalami penurunan sekitar 5 persen dibandingkan dengan tahun 2024," kataTeguh di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (4/2).

"Padahal kebutuhannya meningkat. Ini juga menjadi salah satu yang juga menyebabkan kebutuhan itu belum tercukupi secara keseluruhan," sambungnya.

Di sisi lain, Teguh memastikan Pemprov Jakarta selalu mengikuti perkembangan ketersediaan gas elpiji 3 kg. Pemprov Jakarta juga akan mengikuti regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

(bel/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |