Sepanjang 2024, kasus penemuan mayat dibikin geger warga. Salah satunya penemuan mayat membusuk di dalam toren kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
detikcom mengulas kasus yang terjadi pada akhir Mei 2024 ini. Penemuan mayat ini terungkap kala saksi mencium aroma tak sedap di kamar mandi rumahnya.
Pemilik rumah curiga lantaran airnya keruh dan berbusa. Pemilik rumah kaget saat penutup toren dibuka melihat benda sebesar bantal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian mengecek ulang untuk memastikan isi toren rumahnya yang menyebabkan air bau tak sedap. Barulah diketahui toren rumahnya ternyata berisi mayat yang sudah membusuk.
Polisi pun melakukan penyelidikan. Hasil autopsi mayat dalam toren, tidak ditemukan adanya bekas tanda-tanda kekerasan pada mayat.
"Dari hasil pemeriksaan sementara dari autopsi RS Polri, dinyatakan tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat dianiaya atau kekerasan," kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (29/5/2024).
Identitas mayat membusuk itu diketahui berinsial DK alias Depoy. Polisi pada saat itu menyampaikan pakaian Devoy dalam keadaan basah, hingga organ dalam membusuk.
"Dari dokter ahli, menyatakan bahwa di dalam paru-paru mayat tersebut diketemukan alga, semacam tanaman kecil yang masuk ke dalam saluran pernapasan," ungkapnya.
Devoy diduga masuk ke toren air dalam kondisi masih hidup. Polisi juga mengungkap jika Depoy positif menggunakan narkoba sebelum ditemukan tewas dalam toren air. Depoy memakai narkoba bersama teman-temannya pada Sabtu (25/5).
"Dilakukan screening narkotika dan zat adiktif lainnnya, urine dari mayat tersebut mengandung amphetamine dan positif tetrahidrocanabinol (THC) atau ganja, positif serta positif methapetamine," ucap dia.
Depoy Bandar Narkoba
Foto: Polisi mengecek penemuan mayat membusuk dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan. (Foto: Dok. Istimewa)
Polisi menyebut Depoy yang tewas dalam toren merupakan bandar narkoba. Hal ini terungkap berdasarkan kesaksian tersangka AA yang ditangkap terkait kasus narkoba pada Sabtu (25/5).
Sebelumnya AA disuruh oleh P (DPO) untuk mengambil sabu 50 gram dari Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (24/5). Setelah itu, AA bertemu dengan Depoy dan P di rumah kosong di Gang Samid. Di sana, AA dan Devoy memecah 50 gram sabu itu.
"Sabu tersebut setelah diambil oleh si AA ini langsung diberikan ke P di tempatnya si Depoy. Sabu yang 50 gram itu dipecah di situ, di rumah kosong yang beralamat di Gang Samid itu," jelas Bambang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Depoy disebut menjual dan memakai sabu tersebut di rumah kosong dengan teman-temannya. Ada empat orang yang memakai barang haram ketika hendak digerebek polisi pada Sabtu (25/5).
"Selanjutnya pelaku juga selain menjual juga pemakai juga, di tempat yang sama, di rumah kosong itu pada Sabtu (24/5) kita datangi itu yang bersangkutan juga melakukan pemakaian bersama dengan si AA, sama si DK, sama si P dan sama si DWI bareng make di situ," ucapnya.
Sesaat setelah Devoy dkk pesta narkoba itu, dalam waktu bersamaan polisi mulai bergerak melakukan operasi penggerebekan. Namun ketika itu Devoy diperkirakan sudah kabur ke toren air milik tetangganya.
"Iya jelas, jadi (masuk toren) selesai bagi barang. Waktu kami turun ke sana, tim opsnal melakukan atas keterangan yang bersangkutan (AA), berangkat dari mana, dan di mana, kita langsung sasar," ucapnya.
Sembunyi dari Kejaran Polisi
Foto: Mayat pria ditemukan membusuk dalam toren air di rumah di Tangsel. Pemilik rumah menceritakan awal mula penemuan mayat dalam toren yang mengejutkan itu. (Taufiq S/detikcom)
Depoy diduga bersembunyi di dalam toren air untuk menghindari pengejaran polisi terkait kasus narkoba. Polisi mengatakan tersangka AA yang lebih dulu ditangkap sempat menunjuk rumah TKP lokasi toren.
"Kemungkinan, seperti itu (sembunyi di toren). Mengingat tersangka belakang ini (AA) menunjukkan rumahnya di mana, dan posisinya mau ke rumah kosong itu melewati rumahnya DK. Kita waktu itu belum tahu rumahnya DK, yang diketahui rumah kosong itu," jelasnya.
Polisi juga menduga saat itu Depoy masih dalam kondisi terpengaruh narkoba saat bersembunyi di dalam toren air tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan yang bersangkutan (DK) ini masih ada reaksi sabu, halu atau ketakutan," imbuhnya.
Sebab, berdasarkan keterangan AA, mereka mengonsumsi bareng-bareng sabu tersebut. Hasil pengecekan tes urine juga menyatakan Depoy positif mengonsumsi narkoba.
"Otomatis urinenya masih mengandung zat narkoba,"katanya.
(idn/imk)