Jakarta -
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menghadiri Haul KH Raden Asnawi ke-67. Acara yang digelar di Kudus, Jumat (27/12) malam ini turut dihadiri Wakil Presiden ke-13 KH Ma'ruf Amin, Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih Taj Yasin Maimoen, tokoh masyarakat, serta ribuan santri dan jemaah dari berbagai wilayah.
Dalam sambutannya, Nusron Wahid sekaligus mewakili alumni Qudsiyyah menyoroti perjuangan dan dedikasi KH Raden Asnawi sebagai ulama yang tidak hanya berkontribusi di bidang keilmuan agama, tetapi juga dalam perjuangan kemerdekaan dan pengabdian kepada umat.
"Mbah Kyai Raden Asnawi juga mengajarkan kepada murid-muridnya untuk senantiasa komitmen dan berjuang lewat medan apa pun. Salah satunya lewat medan pendidikan, organisasi, politik, dan ekonomi," ujar Nusron dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nusron, KH Raden Asnawi adalah ulama yang gigih dalam memperjuangkan keadilan, terutama melawan diskriminasi yang diberlakukan pemerintah kolonial Belanda.
"Beliau tidak hanya ibadah mengabdi sama Allah, tapi menghabiskan hidupnya untuk kepentingan umat. Kalau dalam bahasa sekarang adalah aktivis, kaum penggerak," katanya.
Senada, Wakil Presiden ke-13 RI Ma'ruf Amin mengungkapkan semasa hidupnya KH Raden Asnawi tak hanya menjadi ulama yang mengajarkan ilmu agama.
"Beliau juga berperan memperbaiki kehidupan masyarakat pada masa itu," ungkap Ma'ruf Amin.
Sementara itu, Gus Taj Yasin Maimoen juga sepakat bahwa KH Raden Asnawi sudah berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia.
"Kita ketahui bahwa dakwah beliau bukan hanya menyebarkan agama Islam, akan tetapi juga mempertahankan negara kita," katanya.
Rangkaian Acara Haul
Haul KH Raden Asnawi ke-67 diawali dengan pembacaan tahlil dan doa bersama. Lalu diikuti oleh tausiyah dari sejumlah ulama terkemuka.
Acara juga dimeriahkan oleh penampilan grup hadrah dari santri Madrasah Qudsiyyah yang membawa nuansa spiritual dan keagungan perjuangan KH Raden Asnawi.
Para peserta haul menyampaikan harapan agar semangat perjuangan KH Raden Asnawi terus diteladani oleh generasi muda, khususnya dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kebangsaan.
KH Raden Asnawi, yang lahir pada 1861, dinilai sebagai tokoh yang tidak hanya membangun pendidikan di Kudus, tetapi juga menjadi simbol perjuangan melawan ketidakadilan sosial pada masa penjajahan.
Haul ini menjadi pengingat akan pentingnya melanjutkan semangat perjuangan beliau di masa kini.
(prf/ega)