Mensos Pamer Realisasi Program di 2024, Tekan Pengeluaran Dinas hingga 1,5%

1 month ago 15

Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan anggaran untuk operasional dinas di Kementerian Sosial (Kemensos) kecil. Gus Ipul mengatakan nilainya hanya 1,5 persen.

"Atensi presiden itu, jadi mengurangi perjalanan dinas, mengurangi rapat-rapat itu atensi Presiden dan sudah ditindaklanjuti oleh Kementerian Keuangan. Kita dari Rp 80 triliun itu yang untuk operasional berapa Pak? 1,5 persen. Kecil sebenarnya. Ya ke luar negeri kita kalau nggak penting-penting amat nggak perlu ke luar negeri lah. Tapi mungkin ya yang memang harus ya berangkat lah, tapi itu pun sudah ada aturan dari Kementerian Sekretariat Negara," kata Gus Ipul dalam acara refleksi tahun 2024 dan resolusi tahun 2025 di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024).

Gus Ipul juga memamerkan capaian program 100 persen di Kementerian Sosial. Salah satunya adalah penyaluran paket bantuan bencana alam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun ini saja, kita merealisasikan 100 persen ini paket bencana alam, 530 ribu paket sudah diberikan dalam bentuk makanan siap saji, dalam bentuk uang santunan, dalam bentuk macam-macam," ujarnya.

Dia mengatakan banyak penerima program sembako yang ingin pindah ke program jaminan sosial. Dia mengaku akan melaporkan temuan itu ke Presiden Prabowo Subianto.

"Ini hasil temuan kita di lapangan yang pengen pindah ke sini (program jaminan sosial). Jadi mereka nggak apa-apa nggak dapat program sembako, tapi mereka pengen pindah ke sini (program jaminan sosial), satu keluarga biasanya empat orang. Ini sekitar nilainya Rp 4 triliun per bulan kali 12, Rp 48 triliun lebih lah. Jadi ini program bekerja sama dengan Kementerian Sosial tapi nama dan ininya dari kita, nama dan usulan. Yang membayar uangnya ke BPJS-nya adalah Kementerian Kesehatan," kata Gus Ipul.

"Ini saya yang kemarin saya mau laporkan ke Presiden, saya sudah bisik-bisik sama Kementerian Kesehatan, mungkin nggak yang di sini ini (program sembako) kalau mereka memang pengen pindah ke sini (program jaminan sosial). Yang antre di sini ini sudah berapa juta? sudah 3 juta ini yang antre tapi belum bisa karena alokasinya cuma sekian," tambahnya.

Dia mengatakan pihaknya akan terus bekerja untuk mencapai target penurunan kemiskinan di bawah 5 persen pada 2029 sesuai target Prabowo. Dia menuturkan mayoritas penduduk miskin ekstrem didominasi sektor pertanian.

"Untuk miskin ekstrem ini profilnya. Yang miskin ekstrem itu adalah mayoritas kepala rumah tangga miskin ekstrem adalah lulusan SD. Rata-rata jumlah anggota rumah tangga miskin 4-5 orang, anggota rumah tangga tunggal miskin ekstrem 71 persen lansia, 91 persen perempuan, 81,9 persen tidak bekerja. Rumah tangga miskin non-ART tunggal 71,71 persen bekerja di sektor informal. Jadi mereka sudah miskin kerjanya di sektor informal, itu sebenarnya disebut serabutan lah kalau di bawah. Mayoritas penduduk miskin ekstrem bekerja di sektor pertanian 47 (persen)," ujarnya.

Berikut ini detail capaian program Kemensos tahun 2024:

- Program Keluarga Harapan (PKH)
Anggaran: Rp 28.709.816.300.000,-
Realisasi: Rp 28.205.914.497.002 (98,24%)
Target: 10 juta KPM
Realisasi Tahap IV: 10 juta KPM (100%)

- Program Sembako
Anggaran: Rp 45.120.000.000.000,-
Realisasi: Rp 44.638.062.800.000,- (98,93%)
Target: 18,8 juta KPM
Realisasi Tahap IV: Rp 18,8 juta KPM (100%)

- Bencana Alam
Korban bencana alam yang mendapatkan bantuan logistik tanggap darurat
Target: 530 ribu paket
Realisasi: 530 ribu paket (100%)

- Bencana Sosial
Korban bencana sosial dan non alam yang mendapatkan bantuan
- Target: 18.164%
- Realisasi: 19.204 paket (105,73%)

Korban bencana alam yang mendapatkan bantuan pemulihan sosial dan layanan dukungan psikososial
- Target: 3.700 paket
- Realisasi: 6.033 paket (163%).

- Jaminan Sosial
96.800.000 jiwa untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) untuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

(mib/jbr)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |