Mengapa Tahun Baru Imlek Disebut Festival Musim Semi? Ini Alasannya

9 hours ago 7

Jakarta -

Perayaan Tahun Baru Cina atau Tahun Baru Imlek disebut sebagai Festival Musim Semi. Ini merupakan perayaan terbesar di Tiongkok. Tahun ini, perayaan Imlek 2576 Kongzili jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025, yang mengawali tahun Ular.

Di Cina, istilah Festival Musim Semi adalah istilah yang umum untuk Tahun Baru Imlek. Menandai akhir musim dingin dan awal musim semi. Namun istilah Festival Musim Semi sendiri memiliki alasan dan sejarah yang menarik untuk diketahui.

Sebagai informasi, Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek terjadi saat belahan bumi utara mulai mengakhiri musim dingin. Dalam kalender Gregorian, awal musim semi dimulai antara tanggal 21 Januari dan 20 Februari setiap tahunnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, mengapa perayaan Tahun Baru Imlek atau Tahun Baru Cina disebut sebagai Festival Musim Semi? Menurut China Highlights, setidaknya ada dua alasan untuk menjawab pertanyaan tersebut, yakni dari segi historis dan juga politik.

Berikut ini penjelasannya:

Alasan Historis Istilah "Festival Musim Semi"

Secara historis, perayaan Festival Musim Semi Tiongkok dimulai pada zaman kuno, ketika kalender lunisolar tradisional Asia Timur digunakan untuk tujuan pertanian praktis. Kalender tradisional Tiongkok, yang berasal dari sekitar 4.000 tahun yang lalu pada masa Dinasti Shang, secara historis disebut "kalender pertanian", dan ditujukan untuk membagi tahun ke dalam beberapa musim untuk pertanian.

Sementara itu, perayaan Festival Musim Semi Tiongkok pada kenyataannya jatuh pada saat kegiatan pertanian seperti membajak dan menanam tanaman mulai berlangsung, yang menandakan datangnya musim semi. Hal ini membuat banyak tradisi agraris yang terkait dengan Festival Musim Semi (seperti doa, persembahan, dan lainnya), menjadi lebih relevan dan tepat dalam kaitannya dengan waktu.

Alasan Politik Istilah "Festival Musim Semi"

Pada tahun 1912, saat Republik Tiongkok dibentuk, Tiongkok mengadopsi penggunaan kalender Gregorian (dan oleh karena itu, perayaan tahun barunya pada tanggal 1 Januari), tetapi masih ingin menetapkan waktu-waktu tertentu untuk perayaan festival musiman tradisional mereka. Kemudian pada tahun 1914, istilah Festival Musim Semi untuk perayaan Tahun Baru Imlek mulai digunakan.

Penggunaan istilah Festival Musim Semi adalah untuk membantu membedakan antara perayaan Tahun Baru Masehi dan Tahun Baru Imlek. Alasan lain mengapa nama ini dipilih, dan juga mengapa Festival Musim Semi relatif panjang, adalah karena pada saat itu, pemerintah Republik Tiongkok yang baru terbentuk ingin menyertakan festival semua perayaan musim semi etnis Tionghoa ke dalam satu hari libur yang tidak berlabel "Tahun Baru Imlek" untuk menghormati perayaan tahun baru yang berbeda dari kelompok etnis lain pada tanggal yang berbeda.

(wia/imk)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |