Depok -
Warga memprotes pengoperasian mesin insinerator sampah di Kota Depok. Warga memprotes karena mesin pembakar sampah itu beroperasi sampai malam hari.
detikcom menyambangi lokasi insinerator di Jalan Merdeka, Sukmajaya, Depok, Jumat (27/12/2024). Insinerator itu berada di pinggir jalan yang lokasinya dipagar berwarna hitam.
Memasuki lokasi insinerator, ada ruangan berisi tiga gerobak sampah yang belum dipilah. Di sampingnya ada tumpukan limbah banner, karet, dan kayu yang sedang digulung petugas. Sampah itu nantinya akan dibakar tapi tak dicampur dengan sampah rumah tangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mesin insinerator sampah di Kota Depok. (Devi/detikcom)
Kemudian ada dua insinerator yang sedang dioperasikan mengolah sampah di lokasi. Insinerator itu berwarna hijau. Tampak petugas mengaduk sampah yang tengah dibakar di dalam mesin.
Saat petugas mengaduk sampah, kepulan asap berwarna putih itu muncul. Asap itu hanya keluar saat petugas membuka lubang pengaduk. Di sisi kanan mesin insinerator terdapat 18 buah gas untuk bahan bakar mesin. Tak ada juga suara bising dari mesin pembakar sampah saat beroperasi.
Satu mesin insinerator itu bisa mengolah 6 ton sampah. Namun targetnya mesin insinerator itu bisa mengolah 12 ton sampah per hari. Insinerator ini beroperasi dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Adapun tahapan yang dilakukan petugas untuk pengoperasian mesin pembakar sampah itu. Berikut tahapannya:
1. Gerobak Motor/Gerobak Tiba di Lokasi UPS Insinerator. Gerobak motor atau gerobak sampah masuk ke area UPS insinerator melalui pintu masuk yang telah disediakan.
2. Antre Berdasarkan Nomor Urut Kedatangan. Semua gerobak harus mengantre berdasarkan nomor urut kedatangan.
3. Turunkan Sampah dari Gerobak/Germo ke Keranjang. Sampah dari gerobak harus dipindahkan ke dalam keranjang untuk dilakukan pengecekan dan penimbangan.
4. Pemeriksaan dan Penimbangan Sampah. Petugas akan memeriksa jenis dan kualitas sampah yang akan dibakar.
5. Petugas Germo/Gerobak Memasukkan Sampah ke Tungku Insinerator. Setelah pengecekan dan penimbangan selesai, petugas gerobak motor akan membantu memasukkan sampah ke dalam tungku insinerator untuk proses pembakaran.
Lokasi insinerator sampah di Kota Depok. (Devi/detikcom)
Warga Protes Dampak Insinerator Sampah
Sebelumnya, sejumlah warga memprotes pengoperasian mesin pembakar sampah (insinerator) di Sukmajaya, Depok. Warga mengeluhkan insinerator yang menimbulkan masalah kesehatan warga sekitar.
"Dampak pada saat mesin ini dioperasionalkan benar-benar bagi kami sebagai warga secara kesehatan, sangat-sangat terganggu karena masalah asapnya ini masuk ke rumah kami. Sesak napas kami," kata koordinator aksi, Andri, kepada wartawan, Senin (23/12).
Andri mengatakan warga sekitar merasa hidung tersumbat, mata perih, serta batuk akibat insinerator tersebut. Dia mengatakan bau dari insinerator tersebut menyengat.
"Semua yang berada di sini merasa hidungnya tersumbat, matanya perih, batuk. Semua kita merasakan dan baunya pun menyengat," jelasnya.
"Dampak batuk, sesak. Terutama pasti ya kan kata dokter spesialis paru tetangga kami itu sudah pasti kita. Itu sudah pasti ISPA. Yang dampak awal itu pasti ISPA dan akan melanjut ke yang lainnya," tambahnya.
Mesin insinerator sampah di Kota Depok. (Devi/detikcom)
Dia mengatakan asap dari insinerator muncul lewat dari jam operasional. Hal itu membuat tidur warga tak tenang akibat asap.
Dia mengatakan tak ada sosialisasi terkait keberadaan mesin insinerator tersebut. Warga mengaku heran dengan insinerator tersebut yang berada di permukiman warga.
"Dan juga adanya mesin ini tanpa diketahui kami sebagai warga yang terdekat tanpa ada sosialisasi dan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Mesin ini hanya tiba-tiba sudah dibangun. Kami sudah berusaha untuk berupaya mencari tahu dan serta bersurat kenapa mesin ini tiba-tiba muncul," jelasnya.
(idn/idn)