Pemerintah kini hampir rampung menyulap kolong Tol Angke, Jakarta Barat, menjadi enak dipandang. Pasalnya, dulu di kolong tol ini ratusan keluarga tinggal di bangunan sementara. Namun kini para warga sudah direlokasi.
Bahkan pemerintah berencana akan membuat lahan bekas rumah warga itu menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Pantauan detikcom, Kamis (9/1/2025), lahan itu kini sudah kosong melompong.
Sekitar 257 keluarga sudah dipindahkan ke beberapa rumah susun (rusun) di Jakarta. Warga itu sekarang tinggal di Rusun Rawa Buaya, Rusun Tegal Alur, Rusun Daan Mogot, dan Rusun PIK Pulo Gadung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antaranya 139 kepala keluarga (KK) memiliki KTP DKI Jakarta. Kemudian, 98 KK memiliki KTP non-DKI Jakarta dan 20 KK belum memiliki NIK atau KTP.
Namun di lahan itu, masih terlihat puing-puing bekas bangunan sementara itu. Bahkan sejumlah warga masih memilah-milih puing-puing yang masih bisa dimanfaatkan.
Dibuat Pagar
Foto: Bekas permukiman kolong tol Angke, Jakarta Utara, 9 Januari 2024. (Taufiq Syarifudin/detikcom)
Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (9/1), pagar tembok terlihat terbentang di sepanjang Jl Kepaduan I. Kawasan itu awalnya merupakan permukiman ilegal warga.
Puing-puing bangunan masih tampak berserakan di sekitar lokasi. Sejumlah warga terlihat memilah puing-puing itu lalu diangkut menggunakan gerobak.
Seorang warga sekaligus buruh di tempat ini, Atib (40), mengatakan pagar tembok itu dibangun sejak Minggu (5/1). Sedangkan pembongkaran permukimannya dimulai sejak Desember 2024.
"Semuanya (warga) udah nggak ada yang di sini. Pagar udah dibuat, kalau nggak salah, hari Minggu kemarin," ujar Atib saat ditemui detikcom di lokasi.
Warga Senang Dipindah ke Rusun
Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom
"Beda, di sini nyaman. Kan kalau di kolong, kalau musim hujan pasti becek. Kalau ke mana-mana susah, kumuh juga kalau kolong kan. Kalau ini kan bersih gitu," kata warga eks kolong Tol Angke, Agis Casmutiah (45), saat ditemui detikcom di Rusun Daan Mogot, Kamis (9/1).
Dia tinggal di Rusun Daan Mogot bersama suami dan satu anaknya. "Kalau di sana kan, ya dibilang ya emang nyaman, nyaman inilah," sambung Agis.
Agis dan keluarga pindah ke Rusun Daan Mogot sejak sebulan yang lalu. Tepatnya 9 Desember 2024.
Kini dia tidak lagi merasakan bau tak sedap yang menyeruak dari Kali Ciliwung. Dia pun kini tak lagi kebanjiran dan was-was air sungai meluap.
"Yang ke arah Kalijodo itu ada semak yang baru dibersihin tuh. Terus tiba-tiba ular-ular jadi ke kita, banyak kobra, sanca. Takut ada yang masuk ke rumah," ucap dia.
Dapat Bansos
Foto: Bekas permukiman kolong tol Angke, Jakarta Utara, 9 Januari 2024. (Taufiq Syarifudin/detikcom)
"Warganya sudah aman di rusun yang sebagian yang mereka ber-KTP DKI, yang ber-KTP daerah lain mereka sudah sewa rumah sesuai dengan kebijakan pemerintah, mereka diberikan uang sewa selama 2 bulan, udah jalan, yang non-NIK pun mereka sudah kita terbitkan NIK-nya," ujar Agus Sulaeman saat dihubungi detikcom, Kamis (9/1).
"Yang belum punya NIK, diterbitkan sama sama Dukcapil. Mereka juga dapet bantuan sembako dari Dinas Sosial, dapet bantuan semua lah macam-macam kita sejahterakan mereka," ungkapnya.
Para warga yang terdampak itu diantaranya dipindah ke Rusun Rawa Buaya, Rusun Tegal Alur, Rusun Daan Mogot, dan Rusun PIK Pulo Gadung.
"Ya (tidak terpusat satu rusun), karena kan kekosongannya tidak semua satu rusun itu kosong semua jadi sesuai dengan ketersediaan rusunnya itu," kata dia.
(azh/azh)