Jakarta -
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria memastikan pihaknya akan maksimal mengawal relokasi korban tanah bergerak di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Sukabumi. Hal ini demi keselamatan warga karena tujuh desa di kecamatan tersebut rawan bencana sehingga mengancam keselamatan para penghuninya.
"Pasti kita all out kawal dan terus pantau agar relokasi lahan segera terwujud. Jangan sampai mereka pulang ke tempat yg rawan terjadi bencana lagi," tegas Riza, dalam keterangan tertulis, Rabu (25/12/2024).
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Silaturahmi dan Audiensi MD KAHMI Sukabumi di kawasan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Selasa (24/12). Keseriusan ini ditunjukkan dengan tinjauan langsung yang dilakukan Riza bersama Mendes PDT Yandri Susanto di tempat pengungsian warga untuk menyerahkan langsung bantuan kepada korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza juga memastikan tenda pengungsian nyaman berikut dengan MCK dan terpenuhinya makanan layak juga bergizi. Selain itu, Riza bersama MD KAHMI Sukabumi juga membangun gedung layanan umat sebagai ruang untuk pemberian manfaat seluruh kalangan serta melahirkan generasi unggul dan bermartabat.
Riza tidak ingin keberadaan gedung ini hanya bermanfaat untuk masyarakat beragama Islam, namun seluruh pihak dari berbagai ras hingga agama. Dalam hal ini, penggunaan media sosial harus dilakukan sehingga jangkauannya luas dan terjadi secara cepat.
"Kalau kita belajar dari pendahulu kita, jangankan maps atau sosmed, HP aja nggak ada. Tugas kita mengurus pembangunan harusnya bisa jauh lebih baik," ujar Riza.
Silaturahmi dan audiensi dilaksanakan secara aktif dengan proses tanya jawab bersama peserta yang berasal dari kalangan akademisi, politisi, serta pejuang desa. Sebelum mengakhiri forum tersebut, Riza mengingatkan agar semua peserta mencintai desa dan menetap di tempat tersebut sampai akhir hayat.
"Saya ingin mengajak semua untuk hidup di desa. Kita ingin memastikan agar orang yang terlahir di desa agar sekolah di desa, bekerja di desa, menikah di desa, punya anak di desa, hidup bahagia, berprestasi, dan kaya di desa," pungkasnya.
(anl/ega)