Ini 4 Alasan Mengapa Warna Hijau dan Merah Identik dengan Natal

2 weeks ago 4
Jakarta -

Warna hijau dan merah telah menjadi simbol klasik dalam perayaan Natal. Kombinasi kedua warna ini sering terlihat pada pohon Natal, ornamen, hingga kartu ucapan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari suasana Natal.

Namun, tahukah kamu mengapa warna hijau dan merah identik dengan perayaan Natal? Mengutip dari Farmers' Almanac, sedikitnya ada empat alasan mengapa kedua warna ini menjadi bagian penting dari tradisi Natal dari masa ke masa.

Meskipun demikian, tidak ada yang tahu pasti sejarah atau awal mulanya. Namun ada beberapa teori yang bisa dijadikan sebagai rujukan, yakni dari beberapa tradisi kuno dan modern.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai teori mencoba menjelaskan fenomena ini. Beberapa teori mengacu pada pengaruh tradisi kuno, sementara lainnya melihat bagaimana elemen modern turut membentuk maknanya.

Penjelasan lebih lanjut mengenai teori-teori ini menjelaskan bagaimana warna hijau dan merah terus menjadi bagian penting dalam merayakan Natal dari masa ke masa.

1. Festival Musim Dingin Romawi Kuno

Ancient ruins in Rome, Lazio, Italy Ilustrasi Romawi kuno (Foto: Unsplash/Osman Rana)

Pertama, pada zaman kuno, orang Romawi merayakan Saturnalia. Sebuah festival musim dingin agraris yang dirayakan pada saat titik balik matahari musim dingin untuk menghormati dewa Saturnus, yang, di antaranya, adalah dewa penabur dan pemberi benih.

Ketika penanaman musim dingin selesai, orang Romawi merayakannya dengan hura-hura, berpesta, minum-minum, dan membalikkan peran sosial. Atas nama kesenangan, aturan berpakaian menjadi lebih longgar, ada pemberian hadiah, dan amal serta niat baik diekspresikan di depan umum dan secara pribadi selama hari-hari festival.

Selama Saturnalia, rumah-rumah dihias dengan lilin dan pepohonan hijau, termasuk tanaman holly. Tanaman ini menjadi simbol penting dalam perayaan yang penuh kegembiraan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kombinasi buah beri merah dan daun hijau mulai diasosiasikan dengan Saturnalia karena melambangkan semangat dan suasana festival. Warna-warna ini menjadi bagian dari identitas perayaan itu.

Seiring perkembangan agama Kristen, banyak tradisi Saturnalia, termasuk simbol warna merah dan hijau, diadopsi ke dalam perayaan Natal. Tradisi ini tetap lestari hingga sekarang sebagai bagian dari simbolik Natal.

2. Simbolisme Pohon Cemara dan Holly

pohon cemara untuk pohon natal Pohon cemara (Foto: Getty Images/iStockphoto/slobo)

Alasan kedua adalah terkait dengan simbolisme Kristiani yang melekat pada warna merah dan hijau. Khususnya pada pohon cemara dan daun holly yang sering digunakan dalam dekorasi Natal.

Pohon cemara, yang tetap hijau sepanjang tahun, dipandang oleh umat Kristiani sebagai simbol kehidupan kekal. Bagi umat Kristiani, hal ini mencerminkan janji yang diberikan oleh Yesus Kristus dalam Injil.

Daun holly dengan bentuknya yang runcing dianggap melambangkan mahkota duri yang dikenakan Yesus saat penyaliban. Buah beri merahnya merepresentasikan darah yang tercurah di kayu salib.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kombinasi warna merah dan hijau pada elemen ini melambangkan kematian dan kebangkitan Yesus. Simbolisme ini memperkuat makna spiritual dalam perayaan Natal.

Oleh karena itu, pohon cemara dan daun holly tetap menjadi bagian penting dalam dekorasi Natal. Tradisi ini terus hidup sebagai pengingat akan nilai-nilai religius yang mendalam.

3. Ikon Sinterklas pada Iklan Coca-Cola

Pria berpakaian Sinterklas berjalan selama Sekolah Santa, di Ministry of Fun, di London, Selasa, 30 November 2021. Sekolah tahun ini akan mencakup pelatihan tatap muka dan digital. Panggilan video yang dipersonalisasi melalui platform Santa HQ tetap populer meskipun gua dibuka kembali. Ministry of Fun mengalami tahun tersibuk mereka untuk pengalaman Natal. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth) Ilustrasi Sinterklas (Foto: AP/Kirsty Wigglesworth)

Ketiga, iklan salah satu merek minuman cola, yakni Coca-Cola ternyata menjadi bagian dari alasan mengapa warna merah identik dengan Natal. Pada tahun 1931, seorang ilustrator bernama Haddon Hubbard "Sunny" Sundblom, menciptakan Sinterklas yang ikonik.

Ilustrator bernama Haddon Hubbard "Sunny" Sundblom itu bekerja untuk Coca-Cola dalam menciptakan iklan dengan ikon Sinterklas yang ikonik seperti dikenal sekarang. Sundblom terinspirasi oleh puisi Clement Moore tahun 1822, "A Visit from St. Nicholas" (lebih dikenal dengan judul "'Twas the Night Before Christmas").

Sebelumnya, pada era Victoria, Sinterklas sering digambarkan sebagai peri kecil dengan rusa mini. Sundblom mengubahnya menjadi sosok pria berjanggut, bahagia, dan berpipi merah, mengenakan setelan merah yang menjadi ciri khasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warna merah dalam setelan Sinterklas dipilih untuk mencerminkan identitas Coca-Cola, memperkuat asosiasi warna tersebut dengan Natal di Amerika. Asosiasi ini kemudian menjadi bagian dari budaya populer.

Karya Sundblom tidak hanya sukses dalam dunia periklanan tetapi juga memengaruhi generasi pembuat mainan. Desain Sinterklas ikoniknya menjadi standar hingga kini dan terus diabadikan dalam berbagai bentuk.

4. Skema Warna Komplementer/Kontras

Ilustrasi warna Ilustrasi warna (Foto: Getty Images/kutaytanir)

Alasan keempat terkait dengan teori skema warna komplementer atau kontras, yang menjelaskan kombinasi dua warna yang berada di sisi berlawanan pada roda warna. Salah satu contohnya adalah perpaduan warna merah dan hijau.

Dalam roda warna, yang terbentuk dari susunan warna pelangi (merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu), warna merah dan hijau berada di posisi berseberangan. Posisi ini menjadikan keduanya dikenal sebagai warna komplementer.

Warna-warna komplementer menciptakan efek visual yang disebut kontras simultan ketika ditampilkan bersama. Efek ini membuat kedua warna tersebut saling menonjol dan menarik perhatian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kombinasi warna merah dan hijau yang kontras secara alami memikat mata. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa kombinasi ini banyak digunakan dalam dekorasi dan simbol Natal.

Dengan daya tarik visualnya, warna merah dan hijau tetap relevan hingga kini sebagai bagian penting dalam estetika perayaan Natal. Kombinasi ini memadukan tradisi dengan teori desain yang kuat.

(wia/imk)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |