Polisi mengungkap fakta baru soal bocah perempuan berinisial AGS (5) di Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang awalnya diduga diperkosa oleh ayahnya. Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati menyampaikan bahwa anak tersebut meninggal karena infeksi akut paru-paru.
Diketahui, postingan viral di media sosial menarasikan korban sempat mengeluhkan sakit di bagian kemaluannya. Korban sempat sakit demam dan dirawat di rumah sakit, namun nahas korban dinyatakan meninggal dunia.
Kesaksian ibu RT setempat, Astuti, mengungkapkan bocah korban tewas di Jaktim sempat jatuh sakit sebelum meninggal. Korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sudah lemas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari Minggu itu udah bocahnya waktu itu dikekepin (dipeluk) itu naik motor kan. Udah lemas. Waktu saya kan belanja naik motor, pas papasan," ujar Astuti, saat ditemui di lokasi, Jumat (6/12).
Pada saat itu, Astuti mengetahui bocah tersebut dibawa ke rumah sakit (RS) oleh keluarganya. Namun ayahnya tidak ikut menemani.
"Cuma saya pas hari Minggu itu kan belanja sama kakaknya, sama neneknya dibawa ke rumah sakit. Itu udah keadaannya udah lemas," kata dia.
Astuti tidak tahu pasti apa penyakit yang mendera bocah tersebut. Namun, dari penuturan keluarganya, korban mengeluh sakit saat buang air besar (BAB).
"Kalau kata neneknya, itu BAB katanya, panas badannya. Terus dia dikasih obat kan, sembuh. Terus ayahnya beliin ayam apa gitu, ayam pedas katanya, panas lagi," jelasnya.
Polisi pun melakukan autopsi untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia. Autopsi dilakukan di Rumah Saki (RS) Polri Kramat Jati.
Hasil Autopsi
Ilustrasi autopsi Edi Wahyono
RS Polri Kramat Jati telah melakukan autopsi dan pemeriksaan lanjutan, berupa uji laboratorium patologi anatomi terhadap bocah AGS. Dokter Forensik Medikolegal RS Polri Asri Mega Ratri mengatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban.
"Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban," kata Asri, dilansir Antara, Jumat (20/12/2024).
Autopsi dilakukan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati terhadap jenazah AGS pada 3 Desember 2024 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil autopsi berupa visum et repertum terkait penyebab kematian AGS ini sudah diserahkan kepada penyidik Unit Pelayanan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus.
"Telah dilakukan pemeriksaan, akhirnya kami menyimpulkan bahwa sebab kematian anak ini adalah penyakit infeksi pada paru-paru," ujar Asri.
Polisi Akan Gelar Perkara
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly (Wildan Noviansah/detikcom)
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan pada awalnya kasus kematian AGS dilaporkan atas dugaan tindak pidana persetubuhan terhadap anak dan atau pencabulan.
Laporan pihak keluarga AGS di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur awalnya diterima dengan sangkaan Pasal 76D juncto Pasal 81, dan/atau Pasal 76E juncto Pasal 82 UU Nomor 17 tahun 2016.
Namun setelah menerima hasil autopsi lengkap dari RS Polri Kramat Jati, Polres Metro Jaktim memastikan bahwa AGS meninggal akibat sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesimpulan hasil autopsi korban berinisial AGS meninggal disebabkan oleh penyakit infeksi paru-paru, infeksi virus akut. Tidak ada indikasi selain infeksi virus akut diderita korban," kata Nicolas.
Polres Metro Jaktim akan melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah kasus ini ada atau tidaknya perbuatan pidana.
"Kalau ada, kita naikkan ke penyidikan. Kalau tidak ada, berarti kami akan menghentikan kasus ini," kata Nicolas.
(aik/fas)