Jakarta -
Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak serta Penyelundupan dan Perdagangan Orang (PPA/PPO) Bareskrim Polri mendatangi Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam rangka memperkenalkan diri ke masyarakat. Diketahui Direktorat Tindak Pidana PPA/PPO merupakan direktorat baru di tubuh Barekrim Polri yang tugas dan fungsi berorientasi pada perlindungan perempuan, anak, kelompok rentan serta termarjinal.
Sosialisasi ini bertujuan agar Kabupaten Indramayu dapat menjadi pilot project dalam upaya pelindungan perempuan dan anak serta menjadi contoh bagi wilayah lain dalam upaya mencegah dan menangani kasus perdagangan orang di Indonesia.
Direktorat Tindak Pidana PPA/PPO Bareskrim Polri memperkenalkan diri lewat sebuah workshop bertajuk 'Safe Space for All: Rise and Speak - Berani Bicara, Selamatkan Sesama'. Direktur Tindak Pidana PPA dan PPO Bareskrim Polri Brigjen Nurul Azizah menegaskan direktorat yang dipimpinnya adalah wujud nyata dari komitmen Polri dalam memberikan pelindungan dan penegakan hukum secara presisi dan efektif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indramayu dipilih sebagai lokasi pertama karena daerah ini memiliki potensi besar dalam menciptakan model pelindungan yang efektif bagi perempuan dan anak. Selain itu, dukungan kuat dari berbagai elemen masyarakat menjadikannya lokasi strategis untuk mengimplementasikan program ini," ujar Nurul dalam sambutannya di acara workshop ini digelar pada Kamis (6/2/2025).
Direktorat Pidana PPA/PPO Bareskrim (dok istimewa)
Nurul juga menyampaikan program ini tidak hanya berfokus pada penanganan kasus, tetapi juga pada pencegahan melalui peningkatan kesadaran masyarakat, dan penguatan kapasitas aparat penegak hukum.
"Kampanye #RiseAndSpeak bertujuan untuk mengajak setiap individu agar bangkit dan berani menyuarakan kebenaran demi menciptakan perubahan yang lebih baik. Ini bukan sekadar slogan, tetapi panggilan hati untuk bertindak, peduli, dan melindungi sesama," tegasnya.
Mantan Juru Bicara Polri ini menerangkan Polri akan menindak siapa pun yang terlibat dalam praktik perdagangan orang tanpa toleransi. Bahkan jika orang tua, calo, hingga oknum aparat terbukti memfasilitasi kejahatan tersebut akan dijerat proses pidana.
"Bapak Kapolri telah menginstruksikan bahwa tidak ada toleransi bagi pelaku perdagangan orang. Jika ada oknum pejabat atau aparat yang terlibat, mereka akan dikenai sanksi hukum berat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang," pungkas Nurul.
Ia juga mengajak masyarakat berani melaporkan kasus perdagangan orang. Termasuk keterlibatan oknum pejabat atau aparat pemerintah.
"Tidak perlu takut, hukum dan negara akan melindungi pelapor. Mari kita bersama-sama memutus rantai perdagangan orang dan memastikan anak-anak kita tidak lagi menjadi korban eksploitasi," ajaknya.
Masih kata Nurul, media sosial kini menjadi salah satu sarana utama dalam perekrutan ilegal tenaga kerja, terutama bagi perempuan dan anak-anak yang minim informasi. Dia menekankan pentingnya peran orang tua dan sekolah dalam memberikan edukasi terkait bahaya perdagangan orang dan eksploitasi pada anak.
"Pendidikan adalah kunci utama dalam mencegah kekerasan dan ketidakadilan. Kami berharap sekolah-sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan lainnya dapat menjadi mitra utama dalam menyebarkan kesadaran ini kepada generasi muda," tutur dia.
Terakhir, Nurul menegaskan keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada aparat penegak hukum, tetapi juga pada komitmen bersama seluruh elemen masyarakat. Seiring hadirnya Direktorat Tindak Pidana PPA dan PPO, Nurul berkomitmen tak hanya menangani perkara-perkara pidana berkaitan dengan perempuan dan anak, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap orang yang menjadi korban tindak kekerasan akan terlindungi dan mendapat tempat yang aman untuk mencari keadilan.
"Mewujudkan dunia yang lebih aman dan lebih adil membutuhkan kerja sama kita semua. Rise and Speak bukan hanya seruan, tetapi panggilan untuk bertindak. Jika kita bersatu, tidak ada yang tidak bisa kita lakukan," pungkasnya.
(aud/zap)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu