Diperingati Setiap 10 Januari, Ini Serba-serbi Hari Tritura

9 hours ago 3

Jakarta -

Pada tanggal 10 Januari, terdapat peringatan Hari Tritura. Ini dilatarbelakangi oleh aksi mahasiswa yang terjadi pada 10 Januari 1966.

Lantas, apa itu Tritura? Mengapa tanggal 10 Januari dijadikan sebagai Hari Tritura? Berikut ulasannya.

Apa itu Tritura?

Dilansir situs Ensiklpedia Kemdikbud, Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) merupakan tuntutan yang dilayangkan melalui sebuah gerakan demonstrasi sejak 10 Januari 1966, oleh mahasiswa atas situasi politik dan ekonomi yang kurang kondusif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tritura berisi tiga tuntutan yang dilayangkan kepada Presiden, yaitu:

  1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia, karena pemerintah dianggap lambat dalam mengambil sikap terhadap PKI yang dianggap terlibat dalam peristiwa G30S dan banyak tokoh komunis yang berada di dalam kabinet pemerintahan.
  2. Rombak Kabinet Dwikora, karena Pemerintah dinilai tidak bisa mengendalikan kestabilan politik, ekonomi dan sosial. Menurut masyarakat, Presiden Soekarno lebih mementingkan perebutan Irian Barat dan urusan konfrontasi Indonesia-Malaysia.
  3. Turunkan Harga, kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah kurang tepat yang membuat kestabilan ekonomi yang semakin memburuk.

Kelompok mahasiswa pelopor aksi Tritura menamakan diri sebagai Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Aksi demonstrasi Tritura tidak hanya dijalankan oleh KAMI, tetapi melibatkan beberapa organisasi, seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), dan beberapa lainnya.

Asal-usul Hari Tritura

Aksi Tritura tersebut berlangsung pada tanggal 10-13 Januari 1966. Awal peristiwa aksi Tritura pada 10 Januari 1966 menjadi latar belakang diperingatinya Hari Tritura setiap tanggal 10 Januari. Hari Tritura tanggal 10 Januari disebut juga sebagai tonggak sejarah lahirnya Orde Baru.

Menurut situs Kebudayaan Kemdikbud, tanggal 10 Januari 1996 menjadi awal mula demonstrasi sebagian mahasiswa dan rakyat buntut peristiwa G30S/PKI 1965, dengan mengangkat aksi Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat). Dalam Tritura, rakyat menuntut pembubaran PKI, perombakan Kabinet Dwikora dan penurunan harga barang.

Pada pada 21 Januari 1966, Soekarno mengumumkan kabinet baru, tetapi keputusan ini dianggap masih tidak sesuai dengan cita-cita mahasiswa. Kemudian, muncul aksi protes kembali pada 24 Februari 1966.

Demonstrasi tanggal 24 Februari 1966 ini kemudian berjalan semakin memanas ketika kerumunan massa mahasiswa semakin banyak dan mulai mendekati Istana Negara. Peristiwa ini juga menewaskan salah satu mahasiswa Universitas Indonesia bernama Arif Rahman Hakim.

Setelah kejadian tersebut, Soekarno akhirnya mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) yang memberikan tugas dan wewenang kepada Jenderal Soeharto. Melalui Supersemar, Soeharto mendapatkan wewenang mengambil segala tindakan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban. Supersemar menjadi awal kelahiran Orde Baru.

(kny/imk)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |