Jakarta -
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, bersama pimpinan Komisi VI DPR meninjau sejumlah pangkalan LPG 3 kilogram (Kg) dan sub pangkalan di wilayah Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat. Penjual curhat penjualan di pangkalannya yang semula ramai antrean kini sudah mereda usai pengumuman Presiden Prabowo Subianto.
Pantauan detikcom di Jalan Anggrek Cendrawasih Raya, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (6/2/2025), Dasco bersama Ketua Komisi VI DPR Anggia Ermania, Wakil Ketua Komisi VI Andre Rosiade hingga Anggota Komisi VI Kawendra Lukistian tiba di lokasi pukul 09.25 WIB.
Dasco bersama pimpinan Komisi VI mengecek pangkalan LPG 3 Kg milik Rizki Yulianto. Dasco bertanya soal penjualan di pangkalan ini sempat ramai lantaran warga kesulitan mendapat LPG. Harga LPG yang disediakan oleh pangkalan berada di harga Rp 16 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sekarang Bapak ini jual ke pengecer Rp 16 ribu, berarti harga ambilnya di bawah Rp 16 ribu," kata Dasco di lokasi.
Penjual di pangkalan, Rizki, menyebut semula pangkalannya ramai warga untuk membeli. Namun, setelah Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi, antrean mereda hingga kini sudah terkendali.
"Setiap hari ramai (sebelum arahan), kalau sekarang sudah nggak. Pas pengumuman Presiden warung boleh itu lagi, konsentrasi udah kepecah," kata Rizki.
Dasco bersama perwakilan Komisi VI DPR lantas mengunjungi sub pangkalan yang terdiri dari beberapa warung kelontong. Tak nampak antrean warga di warung pagi ini untuk membeli gas.
Dasco juga sempat bertanya kepada penjual terkait penggunaan KTP untuk membeli. Penjual menyebut warga sudah bisa langsung membeli tanpa menunjukkan KTP.
"Kalau beli pakai KTP sekarang?" tanya Dasco
"Nggak usah," jawab penjual sub pangkalan LPG Toko Hasan.
Untuk diketahui, Kementerian ESDM sempat memutuskan pengecer tidak boleh menjual LPG 3 Kg mulai Sabtu 1 Februari 2025. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung pada Jumat 31 Januari 2025.
Namun, implementasi di lapangan membuat masyarakat resah dan malah kesulitan mendapatkan gas 3 Kg tersebut. Antrean masyarakat di berbagai pangkalan mengular.
Baru sekitar tiga hari kebijakan itu berlaku, Presiden Prabowo Subianto turun tangan. Prabowo pun memerintahkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengaktifkan kembali pengecer untuk menjual LPG 3 Kg.
"Ada keinginan dari Kementerian ESDM itu untuk menertibkan harga di pengecer supaya tidak mahal di masyarakat. Namun setelah komunikasi dengan Presiden, Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk per hari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa," kata Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, di Jakarta, Selasa (4/2).
(dwr/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu