CT Puji Konsep Asta Cita, Proses Implementasi Jadi Tantangan

1 day ago 5

Jakarta -

Chairman CT Corps, Chairul Tanjung, menilai Asta Cita yang dimiliki Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka merupakan konsep sangat baik. Dia mengatakan langkah untuk mewujudkan Asta Cita pun akan menjadi tantangan.

"Jujur harus saya katakan, Asta Cita is a very good concept. Tapi how to implement menjadi challenging yang luar biasa. Karena tidak mudah. Karena luar biasa," kata CT saat paparannya dalam acara 'Sarasehan Ulama: Asta Cita Dalam Perspektif Ulama' di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025).

CT mengungkapkan tantangan yang harus dihadapi pemerintah untuk mewujudkan Asta Cita salah satunya saat ini terjadi deindustrialisasi. Sebabnya, kata dia, hilirisasi menjadi penting untuk dilakukan pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita terjadi deindustrialisasi. Yang tadinya kita bisa mengekspor barang-barang industri. Sekarang untuk kita jadi pengimpor. Itu benar semua. Nah oleh karenanya kita mendukung yang namanya hilirisasi," ungkap CT.

Namun, dia menjelaskan hilirisasi juga harus didukung dengan hadirnya industri-industri di dalam negeri. Menurutnya, saat ini industrialisasi masih dikuasai oleh pihak negara lain, terutama Cina.

"Cuma, ada cumanya. Hilirisasi tidak sebatas hilirisasi. Karena kalau hilirisasi sebatas hilirisasi yang menikmati adalah negara lain yang membangun industrialisasinya. Karena industrialisasinya, misalnya nikel. Nikel itu kan ada nikel ore dari bahan, dibuat di smelter. Itu baru jadi bahan nikelnya. Nah lalu diekspor ke Cina. Nikel ini bisa menghasilkan 300 ribu produk. Dari yang paling canggih namanya baterai listrik. Baterai untuk mobil listrik. Sampai yang paling simple sendok, garpu, penggorengan, dan lain sebagainya," jelas CT.

"Bahan panci itu materialnya yang nikel. Nah 300 ribu (produk) inilah yang jadi pabrik dari Cina. Yang kita mengimpor barangnya lagi dari Cina. Nah kalau ini kita memastikan bahwa industrialisasinya di Indonesia. Maka kita tidak akan menjadi importir tetapi menjadi eksportir. Nah ini kenyataan yang ada," lanjutnya.

Dia mengatakan, jika tindakan impor tidak mengalami perubahan maka pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi. Dia mengatakan upaya implementasi Asta Cita harus benar-benar dilakukan secara serius.

"Nah kalau import makin meningkat. Pertumbuhan ekonomi yang dicita-citakan tidak akan terjadi. Kenapa? Karena pertumbuhan ekonomi itu rumusnya domestic consumption, kontribusinya paling besar. Ditambah investasi. Ditambah net export dan import," terang CT.

"Jadi kalau lebih banyak impornya dari ekspornya, jadi kurang kita nanti faktor pertumbuhan ekonominya. Jadi ini banyak sekali jujur saya katakan. Tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Perjuangannya masih banyak," pungkasnya.

(jbr/jbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |