Cerita Wisatawan Pernah Kena Getok Harga Joki Jalur Puncak Bogor Rp 700 Ribu

3 days ago 5

Bogor -

Wisatawan asal Jakarta Selatan bernama Muhamad Farih Ibrahim (18) menceritakan kisah jadi korban getok harga joki di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Dia mengaku harus membayar Rp 700 ribu yang tak sesuai perjanjian awal.

"Itu tuh banyak tukang joki, emang bener-bener. Pernah dulu ditawarin, karena kan buru-buru juga jadi disepakatin bayar gope (lima ratus ribu), pas sudah sampe dia bilang malah 700 ribu, ditembak langsung sama joki-nya. Ya akhirnya bayar 700 ribu," kata Farih ditemui di Simpang Gadog, Rabu (25/12/2024).

"Iya (kapok), mending nunggu one way aja lah, daripada kena (getok harga) lagi sama joki. Tadi juga banyak yang nawarin," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Farih mengaku ke Puncak untuk menginap di villa bersama teman-temannya di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor. Farih juga mengingatkan agar tidak mudah tergoda iming-iming joki jalur lintas.


"Buat kita yang orang awam juga harus jaga jaga pokoknya, karena tukang joki ini suka nembak harga," katanya.

Diberitakan sebelumnya, seorang joki jalur pintas ditangkap polisi usai viral getok harga ke wisatawan Puncak, Bogor. Pelaku berinisial CN alias Bokep (40) tak terima dibayar Rp 150 ribu dan memaksa minta uang bayaran hingga Rp 800 ribu usai antar wisatawan lewati jalur alternatif.

Bokep yang sempat diamankan polisi kemudian memohon maaf dan korban bersedia menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Bokep kemudian dilepaskan dan dikenai sanksi wajib lapor.

"Intinya pelaku kita lakukan proses hukum dan kita sanksi wajib lapor," kata Kapolsek Cisarua Kompol Edi Santosa kepada wartawan, Minggu (22/12/2024).

Edi menyebutkan kasus dugaan pungli yang dilakukan Bokep tetap diselidiki untuk kenyamanan wisatawan. Meskipun, kata Edi, korban telah memaafkan Bokep dan tidak mau mempermasalahkan perbuatan ke ranah hukum.

"Kasus ini tetap tangani, cuma pihak korban mengikhlaskan dan tidak mempermasalahkan," kata Edi.

"Dari pihak yang dirugikan membuat statement di akun TikTok tidak mempermasalahkan (pemalakan) itu, beliau bikin tulisan, karena beliau jauh dan bikin tulisan. Tetapi intinya bukan itu, intinya adalah kenyamanan wisatawan," lanjutnya.

(sol/aik)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |