Antrean Panjang Warga Bogor demi Beli LPG 3 Kg di Warung Pangkalan

1 day ago 3

Jakarta -

Antrean di sejumlah pangkalan penjual gas ukuran 3 kilogram masih terjadi di Kota Bogor hingga hari ini. Warga rela mengantre demi bisa membeli gas ukuran 3 kilogram karena tidak lagi dijual di pengecer.

Pantauan detikcom, antrian pembeli terjadi di pangkalan gas Jl Merdeka, Bogor Tengah, Kota Bogor. Mereka tampak berjejer sambil memegang tabung gas ukuran 3 kilogram.

Antrean Panjang Warga Bogor Demi Beli LPG 3 Kg di Warung PangkalanAntrean Panjang Warga Bogor Demi Beli LPG 3 Kg di Warung Pangkalan (Foto: Muchamad Sholihin/detikcom)

Warga yang rata-rata wanita dan berusia tidak muda ini tampak datang silih berganti. Lokasi pangkalan gas yang berada persis di bibir jalan raya, membuat arus lalu lintas terkadang tersendat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga yang mendapat giliran, diminta pengelola pangkalan memperlihatkan KTP dan di foto sebelum membeli gas. Setiap warga yang antre hanya bisa membeli satu tabung gas.

"Sudah dari jam 9 tadi ngantre begini, nggak beres-beres. Satu pergi, yang lain dateng lagi, makanya antrenya makin panjang ini," kata seorang pedagang, Syaifullah ditemui di Jl Merdeka, Selasa (4/2/2025).

Antrean Panjang Warga Bogor Demi Beli LPG 3 Kg di Warung PangkalanAntrean Panjang Warga Bogor Demi Beli LPG 3 Kg di Warung Pangkalan (Foto: Muchamad Sholihin/detikcom)

Warga Jl Ardio, Bogor Tengah, Kota Bogor bernama Rusdi (65) mengaku sudah mencoba mencari pangkalan di dekat rumahnya, namun ternyata gas 3 kilogran tidak tersedia. Rusdi kemudian mendatangi pangkalan lain hingga rela antri demi mendapat gas.

"Bukan susah lagi (temukan gas 3 kilogram), bikin repot juga ya. Saya tinggal di Ardio. Ada pangkalan, cuma tadi kosong. Sudah dua balik, masih kosong. Makanya muter sampe ketemu disini," kata Rusdi ditemui di pangkalan gas Jl Merdeka Kota Bogor.

"Nggak pakai itu (pencarian pangkalan via internet) juga memang yang paling dekat ya disini, kalau mau lebih deket kan di warung, tapi sekarang kan udah ngga boleh jual katanya," imbuhnya.

Rusdi berharap kembali dimudahkan untuk mendapat gas 3 kilogram. Ia memaklumi jika harus antre, karena banyak warga datang dan harus menyerahkan KTP saat pembelian, sehingga pelayanan melambat.

"Kebjakannya kan untuk mempermudah, ya mungkin ini juga karena pertama ya. Mudah-mudahan besok besok jadi lancar lagi, gampang nyarinya, nggak pakai antre begini," kata Rusdi.

Hal serupa juga diungkap warga lainnya bernama Dadang. Ia mengaku istrinya tidak bisa meneruskan memasak karena gas habis di malam hari dan tidak menemukan di warung-warung.

"Wah susah nyari gas. Anak saya sudah kemana-mana nyari, tapi nggak ada. Makanya saya kesini. Tadi sudah nyari ke Cilendek, ke Panaragan, nggak ada. Ini gas habis semalam, lagi masak sampai berhenti, gasnya habis semalam. Kan kalau pangkalam nggak ada yang buka malam-malam," kata warga Gunung Batu, Dadan.

"Iya harga mah lebih murah Rp 19 ribu, tapi susah begini gimana. Udah bagus harganya, murah," imbuhnya.

(sol/yld)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |