Jakarta -
Perubahan jadwal kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek sudah diterapkan sejak 1 Februari. Penumpang KRL rute Cikarang-Manggarai, Riko Hutapea, menilai kondisi kereta Senin pagi terasa lebih padat dari hari biasannya.
Riko menyebut kepadatan akibat dari perubahan rute pada kereta pukul 06.38 dari Stasiun Cikarang. Kereta sebelumnya tujuannya ke Stasiun Manggarai berubah menjadi Stasiun Pasar Senen.
"Biasannya saya (naik KRL) jam 06.45 WIB sama jam 06.38 WIB. Yang 06.38 WIB itu jadinya lewat Pasar Senen. Akhirnya (penumpang) yang 06.38 WIB itu pada pindah ke 06.45 WIB, jadinya ketumpuk," jelas Riko kepada detikcom di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Riko, penumpang dari Stasiun Sudimara, Sarah, juga menyatakan tak ada perubahan signifikan pada tingkat kepadatan penumpang KRL usai adanya jadwal baru. Menurutnya, penumpang KRL tetap terasa padat, terlebih pada jam sibuk (peak hour) di pagi hari.
Sarah berangkat dari Stasiun Sudimara menggunakan KRL arah Tanah Abang. Dari Stasiun Tanah Abang, dia kembali menumpangi commuter line ke Stasiun Manggarai untuk menuju tujuan akhirnya di Stasiun Citayam.
"Menurut aku masih sama aja sih (kepadatan dalam kereta). Perubahannya sedikit, karena mungkin lebih bergeser jamnya, berseger sedikit sih nggak terlalu banyak. Apalagi kayak tadi gitu, Ya Allah padet banget," ungkap Sarah.
Selain kereta jarak jauh, Gapeka 2025 juga berpengaruh terhadap penyesuaian layanan KRL Jabodetabek, kereta bandara, hingga kereta cepat Whoosh. (Rumondang/detikcom)
Kendati begitu Sarah tetap mendukung upaya-upaya untuk membenahi transportasi umum. Dia memaklumi keperluan waktu dan proses menuju perubahan.
"Menurut aku perlahan ya, kan nggak mungkin langsung diproses, menurut aku bisa berubah kok. Mungkin kalau mau datang dilihat jamnya dulu, biar nggak ada penumpukan pengunjung," sebut Sarah.
"Soalnya aku pengguna transportasi umum. Jadi mendukung gimana caranya biar ngurangin kepadatan aja sih," sambung dia.
Di sisi lain, Sarah juga berharap sosialisasi perubahan jadwal dilakukan lebih masif. Serta penambahan jadwal kereta pada jam sibuk bisa direalisasikan.
"Kalau bisa sih lebih pagi jamnya, jadwal keretannya jadi lebih banyak di jam kayak gini (pagi hari) biar nggak harus nunggu," pungkasnya.
Gapeka 2025 Berlaku 1 Februari
Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 berlaku mulai 1 Februari. Selain kereta jarak jauh, Gapeka 2025 juga berpengaruh terhadap penyesuaian layanan KRL Jabodetabek, kereta bandara, hingga kereta cepat Whoosh.
Di wilayah Jabodetabek, perjalanan Commuter Line total akan ditambah 15 perjalanan, dari sebelumnya sebanyak 1.048 perjalanan menjadi 1.063 perjalanan.
Selain penambahan perjalanan, optimalisasi kecepatan perjalanan Commuter Line Bogor, khususnya pada lintas Nambo - Depok, akan dilakukan. Kecepatan Commuter Line pada lintas tersebut yang sebelumnya 70 km/jam meningkat menjadi 80 km/jam.
Peningkatan kecepatan perjalanan berbanding lurus dengan waktu tempuh rata-rata perjalanan Commuter Line. Terdapat penurunan waktu tempuh rata-rata perjalanan pada lintas Bogor-Jakarta Kota, dari 89 menit menjadi 85 menit.
(ond/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu