Jakarta -
Cairan kimia dari truk milik salah satu perusahaan tumpah di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Cairan kimia tersebut menyebabkan lebih dari 100 orang pengendara motor-mobil mengalami luka dan merusak 200 unit kendaraan.
Insiden tersebut terjadi Selasa (24/12/2024). Cairan kimia itu tumpah dari truk milik salah satu perusahaan distribusi bahan kimia dengan nomor polisi D-9475-AF dengan kapasitas 20 ton yang mengalami kebocoran.
Kapolsek Padalarang AKP Kusmawan mengatakan truk yang dikemudikan Wawan Gunawan melaju dari Karawang melalui Jalan Raya Purwakarta-Padalarang. Truk kemudian mengalami kebocoran cairan dari tangki hingga membasahi jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cairan yang membasahi jalan itu ternyata nyiprat dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya. Sampai kemudian ada satu pengendara yang memberi tahu pengemudi truk soal kebocoran cairan tersebut.
"Pengendara motor menghentikan truk itu di wilayah Kampung Cikamuning, di dekat gerbang tol. Dia lalu memberitahukan kepada sopir bahwa mobil tangki yang dikendarainya mengalami kebocoran sehingga cairan kimia yang diangkut tumpah ke jalan raya," kata Kusmawan.
Cairan Kimia yang Tumpah Adalah Natrium Hidroksida
Cairan kimia yang tumpah adalah Natrium Hidroksida (NaOH). Senyawa sodium hydroxide yang juga dikenal sebagai caustic soda liquid atau soda api ini merupakan senyawa anorganik yang sangat basa dan alkali. Meski banyak digunakan dalam berbagai industri, senyawa ini tetap berbahaya.
Menurut informasi yang dikutip dari Kementerian Perindustrian RI, senyawa kimia Natrium Hidroksida (NaOH) dapat berbentuk cairan dan padatan, bersifat basa kuat, korosif, higroskopis, dan mudah bereaksi dengan karbon dioksida dari udara. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi.
Akibat tumpahnya cairan tersebut ratusan motor dan mobil terdampak.
"Kemudian kendaraan banyak yang mengalami korosi karena terkena cairan kimia coustic soda liquid tersebut," kata Kusmawan.
100 Orang Terluka
Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengatakan jumlah korban akibat tumpahan cairan kimia ini melebihi 100 orang dengan 4 di antaranya dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Rata-rata korban mengalami luka karena terkena cipratan cairan kimia tersebut.
"Korban terdampak dari bocornya cairan B3 yang terdata sampai saat ini lebih dari 100 orang. Mayoritas luka ringan, kemudian luka berat ada 4 orang berupa luka bakar dan dalam penanganan rumah sakit," kata AKBP Tri Suhartanto saat ditemui di lokasi kejadian.
Keterangan terpisah, Kasi Dokkes Polres Cimahi Ipda Novia Dwiwira Rizky mengatakan korban yang terpapar cairan kimia itu rata-rata karena cairan yang menguap terpapar hujan. "Makanya kenapa para pengendara yang kena itu keluhannya kebanyakan mata perih, kulit panas dan gatal, lalu ada yang terluka bakar karena terjatuh sehingga langsung kena kulit. Sifat cairannya korosif, apalagi terkena kulit," katanya.
200 Unit Kendaraan Rusak Bakal Diganti Rugi
Selain itu, berdasarkan pendataan, kendaraan yang rusak dan bakal diganti rugi oleh pihak perusahaan sebanyak 200 unit. Polisi hanya sebagai fasilitator antara pemilik kendaraan dengan pihak perusahaan. Sementara penyelesaian penggantian kerugian menjadi kewenangan perusahaan.
"Terkait korban kerugian materil, sampai saat ini kita melakukan pendataan ada sebanyak 200-an motor maupun mobil yang terdampak. Memang pihak perusahaan siap bertanggung jawab ganti rugi terkait peristiwa ini sekarang sedang pendataan kendaraan rusak," kata Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto.
Polisi Usut Dugaan Sopir Lalai
Polisi mengatakan belum bisa memastikan penyebab tumpahnya cairan kimia tersebut. Pihaknya mengusut dugaan kelalaian sopir truk tangki.
"Tentu saja kita belum bisa menyimpulkan apakah ini masuk kategori kecelakaan lalu lintas atau lainnya. Kita harus lihat hasil pemeriksaan, apakah ada faktor kesengajaan, apakah ada faktor kelalaian, atau faktor kecelakaan. Kita belum bisa menyimpulkan karena ini perlu penyelidikan," kata Tri, kepada wartawan, dikutip detikJabar, Rabu (25/12/2024).
Akibat insiden tersebut, ratusan motor dan mobil mengalami kerusakan pada bodi. Pengendara juga merasa gatal dan panas pada kulit serta perih di mata gegara kecipratan cairan kimia yang juga dikenal sebagai soda api.
"Penyelidikan terus berlanjut kita akan lakukan serangkaian pemeriksaan terhadap bahan kimia ini yang merupakan soda api," ujarnya.
(wia/wia)