Penyelundupan Tekstil Disorot Prabowo, Wamenaker Segera Cari Solusi

1 week ago 5

Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto mengecam penyelundupan di sektor tekstil dari luar negeri ke Indonesia. Terkait hal itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (Noel) menganggap pernyataan Prabowo merupakan perintah kepada semua pihak untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.

"Keprihatinan presiden, artinya sebagai perintah kepada semua pihak untuk menemukan dan melakukan solusi," kata Noel dalam keterangan pers tertulisnya, Selasa (31/12/2024).

Noel mengaku pihaknya sudah mendengar keluhan dari ragam pihak. Salah satunya ialah Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, yang menyebut impor ilegal atau penyelundupan telah memperparah kondisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut APSyFI, dalam dua tahun terakhir 60 pabrik terancam oleh impor ilegal, sehingga terjadi 250 ribu pemutusan hubungan tenaga kerja (PHK). Saya bertanya, apakah data APSyFI benar? Kalau benar, maka instansi terkait hendaknya mengambil langkah konkret," kata Noel.

Noel menyebut, APSyFI mengeluhkan bahwa impor ilegal tak hanya melemahkan TPT, melainkan juga industri petrokimia bahan baku utama tekstil, yaitu Purified Terephtalic Acid (PTA). Menurut APSyFI), kata Noel, kondisi ini memicu memasuki deindustrialisasi.

Prabowo sebelumnya mengatakan penyelundupan di sektor tekstil mengancam industri yang berdampak para ratusan ribu pekerja.

"Penyelundupan tekstil mengancam industri tekstil kita, mengancam kehidupan ratusan ribu pekerja kita," lanjut Prabowo.

Prabowo menegaskan akan mencari keterangan ahli hukum. Dia akan menanyakan kewenangan apa yang bisa diberikan kepada aparat untuk menindak penyelundupan.

"Apakah kapalnya ditenggelamkan?" kata Prabowo.

"Tolong kepada para profesor di pemerintahan, nanti kasih saya masukan, nanti saya dibilang nggak ngerti hukum lagi. Tapi kalau dia mengancam kehidupan rakyat Indonesia, kalau perlu, kita tenggelamkan kapal-kapal itu," imbuhnya.

(fca/whn)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |